Literasi teknologi digital menjadi wajib bagi semua pihak, termasuk pelaku UMKM
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Ilham Akbar Habibie menyebut literasi digital merupakan hal yang wajib dikuasai oleh pelaku UMKM agar dapat berkembang lebih baik di masa normal baru.

"Saya kira ini merupakan suatu keniscayaan bagi UMKM untuk bisa berkembang baik di waktu mendatang. Literasi teknologi digital menjadi wajib bagi semua pihak, termasuk pelaku UMKM," ujar Ilham Habibie dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Menurut Ilham Habibie, terdapat beberapa hal yang harus disadari dalam bagian literasi digital tersebut. Pertama bagaimana berhadapan dengan pelanggan, dengan adanya teknologi digital ini tidak semua aktivitas yang harus dilakukan secara tatap muka, misalnya pemasaran, penjualan, bahkan transaksi finansial bisa dijalankan secara digital.

Selain dari itu untuk mengelola bisnisnya secara internal, kata dia, memang sebaiknya sudah menggunakan aplikasi atau software karena itu sangat membantu bagi pelaku bisnis skala dan bukan merupakan suatu hal yang kompleks.

Baca juga: Ilham Habibie: Covid-19 buat lompatan besar dalam transformasi digital

Kondisi saat ini juga sangat memudahkan di mana software, lanjut Ilham tidak harus dibeli dalam satu paket, namun bisa dibeli berdasarkan penggunaan yang disebut layanan software as a services. Dengan demikian adanya layanan tersebut maka biaya adopsi teknologi informasi di perusahaan, termasuk UMKM bisa lebih terjangkau.

"Selain itu kalau kita mencari uang bagi perusahaan kita, seperti mencari investor atau pembiayaan dengan hadirnya dunia online terdapat beberapa cara baru yang memudahkan UMKM untuk mendapatkan dukungan finansial," kata Ilham Habibie.

Kemudian ketika mau mengubah jasa atau produk UMKM tersebut, lanjutnya, dalam proses mencari ide-ide baru untuk melakukan inovasi maka dunia online sangat membantu hal tersebut saat ini.

Menurut Ilham, pada tahun 2020 ini semuanya pernah mendengar sifat teknologi menjadi disruptif, artinya kalau teknologi itu secara potensial bisa mengubah bisnis atau apapun yang dilakukan secara total. Jadi apapun yang dikerjakan sebelumnya bisa hilang atau musnah karena adanya teknologi baru tersebut.

"Ada 10 teknologi yang teridentifikasi disruptif pada tahun ini, lima dari 10 teknologi tersebut masuk ke klasifikasi teknologi digital. Terlihat sekali betapa dominannya saat ini teknologi digital yang harus dimengerti oleh kita melalui literasi digital," ujarnya.

Baca juga: Ilham Habibie: COVID-19 picu deglobalisasi relokalisasi, ini dampaknya

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020