Jakarta (ANTARA) - Starbucks Coffee Japan membuka tokonya di Nonowa National Store, Kunitachi, Tokyo, Jepang, pada Sabtu (27/6), yang sepenuhnya akan menggunakan bahasa isyarat sebagai bahasa umum untuk pelayanannya, sebagaimana dilansir Fashion Snap Japan, Minggu.

Ini bukanlah yang pertama bagi Starbucks untuk membuat toko dengan pegawai yang memiliki gangguan pendengaran dan menggunakan bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi utama. Dua toko berada di Malaysia, satu ada di Amerika Serikat, dan satu toko lagi di China.

"Hingga saat ini, kami telah menyelenggarakan 'Sign Language Cafe' dan 'Sign Language Coffee Seminar', yang direncanakan dan dioperasikan secara independen oleh mitra dengan gangguan pendengaran," kata Starbucks.

Baca juga: Terapkan "social distancing", Starbucks AS hanya layani "take away"

Baca juga: Starbucks akan jual roti lapis "daging palsu" di Kanada


Sementara itu, Nonowa National Store juga memperkenalkan arloji digital yang awalnya dikembangkan untuk karyawan untuk menyampaikan informasi menggunakan huruf dan getaran. Ini memiliki fungsi seperti memanggil mitra yang jauh dan fungsi timer untuk bisnis.
"Tanda huruf jari juga dibordir pada celemek mitra. Saat memesan, kami juga mendukung bahasa isyarat dan tulisan, dan kami juga memiliki tabel menu untuk menunjukkan pesanan," kata Starbucks.

Papan nama digital akan dipasang di tempat produk akan diambil, dan nomor pengambilan akan ditampilkan dan bahasa isyarat seperti salam juga akan diperkenalkan.

Terdapat pula karya seni dari Hidehiko Kadomo yang dipajang di dalam kedai. Ia menggambar karya-karya dengan motif bahasa isyarat dan binatang yang menggunakan bahasa isyarat.

Salah satu kedai Starbucks tersunyi di dunia ini juga mengeluarkan tiket masuk bernomor secara online maupun di toko langsung untuk mengakali antrean guna mencegah penularan infeksi virus corona.

Pegawainya juga akan mengenakan face shield yang terbuat dari bahan transparan untuk membuatnya lebih mudah membaca gerakan mulut dan ekspresi wajah.

Baca juga: Starbucks desain kaus Black Lives Matter untuk barista

Baca juga: Karyawan Starbucks di Guangzhou positif, 2.300 orang dites COVID-19

Baca juga: Starbucks tutup banyak kafe di AS, Kanada cegah penyebaran corona

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020