Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak terkait untuk membuat dan melaksanakan simulasi penanganan pengungsi erupsi Gunung Merapi saat pandemi COVID-19.

"Merapi lagi aktif, saya tadi langsung meminta membuat simulasi-simulasi agar apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, semuanya siap," katanya di Semarang, Senin.

Baca juga: BPPTKG: Status Gunung Merapi tetap waspada

Menurut Ganjar, selain simulasi penyelamatan, simulasi yang juga penting dilakukan adalah penanganan pengungsi erupsi Gunung Merapi.

Terkait dengan itu, Ganjar meminta tempat penampungan pengungsi harus disiapkan dengan standar protokol kesehatan yang ketat.

"Itu harus disimulasikan, pengungsinya tidak boleh terlalu rapat karena saat ini sedang pandemi. Bagaimana penataannya, apa saja yang perlu disiapkan, saya minta disimulasikan sejak sekarang," tuturnya.

Baca juga: Enam kali gempa guguran terjadi di Gunung Merapi

Ganjar mengatakan pihaknya sudah memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang rawan akan erupsi Merapi itu, bahkan sejumlah sukarelawan dan instansi terkait sudah digerakkan untuk melihat pergerakan Gunung Merapi tersebut.

Menurut Ganjar, jalur evakuasi yang ada di Kabupaten Boyolali dan Magelang dalam kondisi bagus.

"Tinggal jalur evakuasi di Klaten yang kondisinya tidak bagus, maka saya minta carikan alternatifnya yang lebih bagus dan yang jelek harus segera diperbaiki," ujarnya.

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana menambahkan pihaknya sudah menggerakkan seluruh relawan untuk siap siaga menghadapi kondisi Gunung Merapi.

Baca juga: Pada Ahad pagi, Gunung Merapi sudah dua kali meletus

Baca juga: Gunung Merapi erupsi dengan tinggi kolom 3.000 meter

"Masing-masing kabupaten yang ada di lereng Gunung Merapi sudah membuat rencana kontijensi terkait kondisi itu, termasuk kami sudah meminta mereka menyiapkan tempat-tempat pengungsian yang sesuai standar protokol kesehatan," katanya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020