Kairo (ANTARA) - Umat Islam di Uni Emirat Arab (UAE) akan menggelar shalat  Idul Adha di rumah masing-masing  sementara suara azan akan disiarkan langsung via televisi, kata juru bicara Otoritas Penanggulangan Bencana dan Krisis Darurat Nasional (NCEMA), Saif al-Dhaheri, Rabu (22/7).

Al-Dhaheri saat jumpa pers virtual mengatakan mulai 3 Agustus kapasitas warga yang diperbolehkan beribadah di masjid akan naik sampai 50 persen.

Sementara itu, otoritas di Arab Saudi menyampaikan Masjidil Haram akan ditutup untuk jamaah saat Idul Adha dan Hari Arafah. Pejabat keamanan setempat, Mayor Jenderal Muhammad Al-Ahmadi, sebagaimana dikutip Arab News, Rabu, mengatakan penutupan dilakukan di area dalam dan luar Masjidil Haram.

Pengelola masjid juga mengimbau warga untuk membatalkan puasa dan shalat di rumah.

Baca juga: Uni Emirat Arab minta umat Islam beribadah di rumah selama Ramadhan
Baca juga: China uji vaksin COVID-19 tahap ketiga di Uni Emirat Arab


Selama peringatan Idul Adha dan Hari Arafah, hanya orang tertentu yang diperbolehkan masuk ke Masjidil Haram, kata otoritas setempat.

Hari Idul Adha akan diperingati oleh umat Islam pada 31 Juli.

Biasanya tiap Idul Adha, umat Islam shalat berjamaah di masjid atau lapangan pada pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban.

Jelang Idul Adha, beberapa pemerintah daerah di Indonesia, di antaranya Purbalingga dan Surakarta di Jawa Tengah, Kota Depok di Jawa Barat, dan Kota Kendari di Sulawesi Tenggara, mengizinkan warganya menggelar shalat jamaah di masjid dan lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, Uni Emirat Arab terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Lawan COVID-19, UAE berkomitmen perkuat kerja sama internasional

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020