Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan jumlah pasien positif Coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang sembuh di wilayahnya, hingga Minggu, bertambah tiga orang sehingga totalnya menjadi 72 orang.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali Ratri S Survivalina tiga warga Boyolali yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 antara lain ibu yang melahirkan bersama bayinya dan menjadi pasien di RSUD Dr. Moewardi Solo.

"Ibu dan anaknya yang baru dilahirkan, dari hasil pemeriksaan terkonfirmasi positif COVID-19, tetapi keduanya saat ini, sudah dinyatakan sembuh," kata Ratri S Survivalina.

Menurut Ratri ibu tersebut Mrs warga Desa Ngenden, Kecamatan Ampel Boyolali merupakan ibu dari pasien nomor register 147 (BYM) atau bayi yang baru dilahirkan melalui caesar, di RSUD Dr Moewardi Solo. Dari hasil pemeriksaan Mrs dan bayinya dinyatakan positif terpapar COVID-19.

"Keduanya setelah menjalani perawatan di rumah sakit itu, dan kini telah dinyatakan sembuh, dan diizinkan pulang ke rumah," kata Ratri.

Baca juga: Dinkes Boyolali tes cepat 1.500 orang cegah penularan COVID-19
Baca juga: Warga sembuh COVID-19 di Boyolali menjadi 69


Selain itu, kata Ratri satu pasien warga Boyolali yang dinyatakan sembuh COVID-19, yakni DSY (27) warga Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak yang merupakan seorang tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit di Solo.

Ratri menjelaskan jumlah warga Boyolali secara akumulasi yang positif COVID-19 hingga Minggu ini, ada sebanyak 174 orang. Jumlah itu, terdiri dari 72 orang dinyatakan sembuh, 96 pasien masih dalam perawatan, dan enam orang lainnya meninggal dunia.

Ratri menjelaskan Boyolali selama tiga hari terakhir ini, ada penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 19 pasien. Jumlah itu, kebanyakan merupakan kontak erat dari kasus-kasus sebelumnya. Seperti klaster Merti Desa di Desa Kalangan, Kecamatan Klego ada tambahan 4 kasus.

Dua kasus dari Desa Pengkol, Kecamatan Karanggede itu, juga kontak erat dari pasien nomor 089 atas nama SLI. Lalu tambahan tiga kasus di Desa Tanduk, Kecamatan Ampel ini juga kontak erat pasien nomor register 082, berinisial PJ. Kemudian ada klaster baru yakni kru salah satu armada bus.

"Seorang kondektur bus itu, sudah terdeteksi positif di wilayah Sukoharjo. Sopir dan kernetnya dilakukan pemeriksaan usap, dan hasilnya kernet positif dan kini dirawat di rumah sakit darurat COVID-19 Boyolali," kata Ratri.

Kendati demikian, Dinkes Kabupaten Boyolali bersama Gugus Tugas COVID-19 setempat terus meningkatkan kegiatan tes usap untuk mendeteksi diri penyebaran penularan virus. Pada awalnya tes usap dilakukan rata-rata 30 orang per hari, tetapi kini bertambah menjadi 200 orang per hari untuk mencegah mata rantai penularan virus. 

Baca juga: Desa di Boyolali berwenang manfaatkan Dana Desa untuk tangani COVID-19
Baca juga: Boyolali kirim beras bantu warganya di Jabodetabek

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020