Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Konser virtual dengan tajuk "Tidak kemana-mana, tapi ada di mana-mana" bakal mewarnai puncak peringatan hari ulang tahun tim berjuluk Singo Edan, Arema FC ke-33 yang jatuh pada 11 Agustus.

CEO Arema FC Agoes Soerjanto di Malang, Sabtu mengatakan, konser virtual sendiri akan dimulai Senin (10/8) malam dengan menghadirkan grup band Dkross, yang merupakan band legendaris dari Kota Malang.

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan edukasi kepada Aremania agar merayakan ulang tahun Arema FC cukup di depan gawai, atau televisi. Ini untuk kampanye protokol kesehatan dan mencegah penyebaran COVID-19," katanya.

Baca juga: Lima pemain Arema dipanggil Timnas
Baca juga: Arema FC terima kebijakan LIB soal subsidi Liga 1 di masa pandemi


Agoes menjelaskan, konser virtual Arema tersebut, merupakan kerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), TNI, Polri, dan Universitas Brawijaya Malang. Konser sendiri akan disiarkan di akun resmi Arema FC Official, termasuk di salah satu stasiun tv lokal.

Tidak ketinggalan balam konser virtual itu, lanjut Agoes, juga akan dilakukan penghimpunan donasi yang nantinya akan dipergunakan untuk kegiatan bakti sosial mencegah, dan melawan COVID-19 bersama Aremania.

"Dana akan dipergunakan untuk bakti sosial mencegah, dan melawan COVID-19, selama Agustus di sejumlah wilayah yang ada di Malang Raya," kata Agoes menambahkan.

Selain menggelar konser virtual dan bakti sosial, perayaan HUT ke-33 Arema FC kali ini juga diluncurkan logo ulang tahun Arema FC yaitu Sluman Slumun Slamet dengan seekor singa yang berada di angka 33.

Sluman Slumun Slamet memiliki makna mendapatkan keselamatan, keberuntungan, atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa, dan bukan sekedar selamat dari bahaya, akan tetapi memiliki makna yang lebih dalam.

Baca juga: Arema FC beri pesan ke Aremania jelang PSBB Malang Raya
Baca juga: Arema gelar rapid test COVID-19 untuk pemain dan karyawan


"Dalam renungan perjalanan Arema FC selama 33 tahun, banyak hal yang telah dihadapi, tantangan, dan rintangan. Tahun ini, sungguh dirasakan paling berat dibanding tahun sebelumnya," kata Agoes menegaskan.

Seperti tim-tim lain yang ada di Indonesia, Arema FC juga terdampak pandemi COVID-19. Sejak kompetisi Liga 1 Indonesia dihentikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) awal Maret lalu, praktis tidak ada aktivitas pertandingan.

Dengan kondisi tersebut, lanjut Agoes, pihaknya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak, terutama dukungan para suporter Arema FC yang dikenal sebagai Aremania, dan juga para sponsor.

Baca juga: Arema segera tuntaskan renegosiasi kontrak pemain
Baca juga: Kemenpora minta Liga 1 lakukan tes PCR bukan Rapid Test
Baca juga: Pemkab Bantul dan Sleman sambut Liga 1 2020 dengan tangan terbuka


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020