Tanjungpinang (ANTARA) - Sebanyak enam orang warga Ukraina yang terdeteksi positif COVID-19 dalam kondisi sehat dan stabil, kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Selasa.

"Mereka sudah sekitar sepekan dikarantina di RSUP Kepri," katanya.

Sementara empat orang warga Ukraina lainnya negatif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) pertama. Mereka masih menunggu hasil tes usap kedua.

"Mereka ingin ke Pontianak setelah melakukan perjalanan dari Malaysia menuju Tanjungpinang. Namun, terpaksa ditunda lantaran enam di antaranya reaktif berdasarkan hasil rapid tes," ujarnya.

Baca juga: Cegah penyebaran corona, Ukraina tutup perbatasan dengan Crimea

Baca juga: Ukraina catat lonjakan tertinggi kasus corona


Tjetjep menambahkan tenaga kesehatan kemudian mengusap (swab) tenggorokan enam orang warga Ukraina yang reaktif. Hasilnya, mereka positif COVID-19.

"Kemudian dilakukan tindakan medis sesuai protokol kesehatan untuk mengobati mereka, sekalius memutus rantai penularan," ucapnya.

Tjetjep mengatakan warga Ukraina itu awalnya menolak hasil pemeriksaan PCR di Laboraturium RSUP Kepri. Mereka juga sempat ingin meninggalkan Tanjungpinang setelah mendapatkan ijin terbang ke Pontianak.

Namun, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri berkoordinasi dengan Komandan Lanud Tanjungpinang agar penerbangan mereka ditunda hingga seluruh warga Ukraina tersebut sembuh dari COVID-19.

"Alhamdulillah penerbangan mereka ditunda. Komandan Lanud Tanjungpinang berhasil berkoordinasi dengan Mabes TNI AU untuk menangani permasalahan itu sesuai protokol kesehatan," ucapnya.

Tjetjep mengemukakan helikopter yang disewa warga Ukraina itu tiba di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang setelah melakukan penerbangan dari Malaysia.

"Mereka ingin ke Pontianak dengan alasan untuk bekerja," katanya.*

Baca juga: Empat tenaga medis di Tanjungpinang positif COVID-19, sebut Wali Kota

Baca juga: IGD dan Laboratorium RSAL Tanjungpinang Kepri tutup sementara

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020