Kelebihan tamanan jahe merah dengan media tanam dengan bigbag atau karung ini dibanding ditanam di tanah terbuka, yakni gulmanya terkendali, kadar air terkontrol karena jahe itu tidak tahan dengan genangan air dan komposisi tanah olahan lebih mudah
Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengembangkan tanaman jahe merah (Zingiber officinale var) dengan sistem 'bigbag' yakni menggunakan polybag besar atau karung.

"Sistem ini menggunakan media tanam karung ukuran di atas 25 kilogram dan 50 kg," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Setia Budi di Muara Teweh, Kamis.

Menurut dia, sesuai hasil panen jahe merah yang ditanam pihaknya di kawasan sentra pembibitan hortikultura milik pemerintah daerah di kilometer 7 Jalan Negara Muara Teweh - Puruk Cahu seluas 0,5 hektare, dengan media tanam karung 50 kg hasil panennya mencapai 5 kg dan karung ukuran 25 kg menghasilkan 2,5 sampai 3 kg.

Di lokasi ini ditanam sekitar 500 karung jahe merah dan tanamannya sudah panen dengan waktu ideal panen antara 8 - 12 bulan.

"Kelebihan tamanan jahe merah dengan media tanam dengan bigbag atau karung ini dibanding ditanam di tanah terbuka, yakni gulmanya terkendali, kadar air terkontrol karena jahe itu tidak tahan dengan genangan air dan komposisi tanah olahan lebih mudah," kata dia.

Dia mengatakan, tanaman jahe merah lainnya dalam skala besar juga dibudidayakan dengan media tanam menggunakan karung di sekitar areal tambang PT Mitra Barito Desa Paring Lahung Kecamatan Montallat.

Di kawasan ini telah ditanam jahe merah sebanyak 3.500 karung dengan usia tanam sekitar 1,5 bulan di lahan seluas 0,5 hektare.

"Selain dua tempat ini, sejumlah masyarakat juga membudidayakan jahe merah namun hanya luasan yang kecil, meski pada masa sekarang ini jahe merah bisa dijadikan aternatif para petani sebagai usaha maupun tanaman rumah tangga apalagi manfaat dan khasiatnya sangat banyak untuk kesehatan," kata Budi.

Bupati Barito Utara H Nadalsyah petani di daerah ini diharapkan bukan hanya terfokus kepada satu budi daya tanaman saja namun kedepannya diharapkan bisa melakukan inovasi- inovasi serta terobosan untuk mengembangkan tanaman pangan lainnya hal ini akan berdampak positif bagi ketahanan pangan di daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

"Untuk itu saya perintahkan kepada leading sektor Dinas Pertanian bisa memfasilitasi kelompok masyarakat dalam mengolah dan memilih produk unggulan sesuai lingkungan dan wilayahnya masing-masing," ujar Nadalsyah.

Baca juga: Kemenristek uji klinis jahe merah, jambu biji dan minyak kelapa

Baca juga: Jahe merah dan COVID-19

Baca juga: UNS budidayakan jahe merah untuk cegah Corona

 

Pewarta: Kasriadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020