pandemi COVID-19 harus menjadi momentum kebangkitan dan MPR RI akan terus hadir di masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan MPR memiliki komitmen untuk menjadi perekat kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.

"Terlebih di masa pandemi, Indonesia merasakan hantaman keras dalam lini kehidupan sehingga, diperlukan peran berbagai sektor dan lembaga, termasuk MPR RI dalam menyelesaikan persoalan ini secara bersama-sama," kata Syarief dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) MPR RI ke-75 di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Sempat ditunda, MUI kembali ingatkan penarikan RUU HIP

 

Menurut dia dalam keterangan tertulis, pandemi COVID-19 harus menjadi momentum kebangkitan dan MPR RI akan terus hadir di masyarakat sesuai dengan desain awal lembaga tersebut sebagai rumah kebangsaan untuk memastikan bangsa ini terus maju dan bergerak menghadapi pandemi dan tantangan lainnya.

 

Dia mengatakan memang harus diakui beberapa tahun terakhir, MPR RI mendapatkan kepercayaan yang baik dari masyarakat, misalnya survei dari Indo Barometer yang dirilis pada Minggu (24/2) tentang tren kepercayaan kepada lembaga tinggi negara.

Baca juga: Potensi radikalisme dan ancaman terhadap Pancasila

 

"Survei Indo Barometer itu menunjukkan bahwa MPR RI mendapatkan kepercayaan publik sebesar 72,8 persen. MPR RI juga menempati urutan ke-5 sebagai lembaga tinggi negara paling dipercaya setelah TNI, Presiden, KPK, dan Mahkamah Agung," ujarnya.

 

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menilai MPR RI mendapatkan kepercayaan dari masyarakat karena lembaganya melakukan pendekatan dan komunikasi publik yang baik dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

Baca juga: HNW dapat banyak pertanyaan terkait RUU HIP-BPIP


Dia menilai, kunci dari kepercayaan adalah komunikasi yang baik, dan MPR RI telah membuktikan selalu hadir untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dalam berbagai persoalan bangsa.

 

Syarief mencontohkan persoalan RUU HIP yang sempat menjadi perbincangan di masyarakat, MPR RI berusaha mendengar dan melakukan kajian yang komprehensif sebelum menyatakan sikap menolak RUU tersebut.

 

"Langkah penolakan terhadap RUU HIP yang dianggap mendistorsi Pancasila merupakan bagian dari hasil komunikasi publik yang dibangun oleh MPR RI," katanya.

 

Sebagai Pimpinan MPR RI, Syarief Hasan berkomitmen untuk memastikan lembaga tersebut akan terus mengawal 4 Pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD NRI 1942, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

 

"Saya selaku pimpinan MPR RI dan Partai Demokrat akan memastikan 4 Pilar ini akan terus menjadi ruh dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak boleh diutak-atik oleh pihak manapun," katanya.

 

Dia juga berkomitmen akan terus memastikan MPR RI berperan dalam penanggulangan pandemi COVID-19 karena masalah tersebut membutuhkan kerja bersama.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020