Gaza (ANTARA) - Kelompok gerilyawan Palestina, Hamas dan Israel sepakat menghentikan eskalasi serangan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza, demikian kelompok penguasa Gaza Hamas dan Israel pada Senin.

Berdasarkan kesepakatan yang dimediasi oleh utusan Qatar, Hamas akan mengakhiri peluncuran balon peledak. Sementara itu, Israel juga akan menghentikan serangan udara di Gaza, kata pejabat Palestina yang mengetahui mediasi tersebut.

COGAT, badan penghubung Israel untuk wilayah Palestina, mengonfirmasi bahwa setelah melakukan konsultasi keamanan yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Benny Gantz, penyeberangan barang utama Gaza akan kembali dibuka dan para nelayan akan diperbolehkan kembali melaut, hingga sejauh 15 mil.

Baca juga: Organisasi Pembebasan Palestina tuntut aksi nyata Eropa terkait Israel
Baca juga: Kepada Jokowi, Presiden Abbas sampaikan proses rekonsiliasi Palestina


Pernyataan COGAT menyebutkan keputusan tersebut "tunduk pada stabilitas keamanan dan ketenangan yang terus berlanjut" namun memperingatkan bahwa jika Hamas melanggar komitmen, maka Israel akan "melakukan tindakan yang sesuai."

Hamas mengatakan pengertian itu akan memudahkan jalan untuk implementasi sejumlah proyek "yang akan melayani rakyat Gaza, sekaligus meringankan beban di tengah gelombang pandemi."

Rakyat Palestina dan kelompok kemanusiaan mendesak agar blokade yang dilakukan Israel di Gaza dilonggarkan, lantaran khawatir bakal lebih banyak kesulitan setelah wabah COVID-19 pertama.

Israel mengatakan blokade tersebut diperlukan terkait kekhawatiran keamanan atas Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris.

Sumber: Reuters

Baca juga: Spanyol: Hubungan UAE-Israel momentum pembicaraan Palestina-Israel
Baca juga: Presiden Abbas: hubungan UAE-Israel "menusuk Palestina dari belakang"

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020