Jakarta (ANTARA) - Apple Inc dalam sebuah dokumen tentang kebijakan hak asasi manusia menyatakan mereka berkomitmen terhadap kebebasan informasi dan berekspresi.

"Kami yakin betapa pentingnya sebuah komunitas yang terbuka, di mana informasi mengalir bebas. Dan kami yakin cara terbaik untuk terus mempromosikan keterbukaan adalah dengan tetap terikat, meski mungkin kami tidak setuju dengan undang-undang sebuah negara," kata Apple dalam dokumen kebijakan tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat.

Apple mendapat kritik karena menghapus jaringan aplikasi dari App Store di China.

Baca juga: Penjualan ponsel dunia turun karena pandemi, Samsung paling terdampak

Baca juga: Facebook cemaskan kebijakan baru Apple mengganggu perusahaan kecil


Saat pertemuan tahunan pada Februari lalu, para pemegang saham mengajukan proposal agar Apple secara publik berkomitmen "Untuk menghormati kebebasan berekspresi sebagai bagian dari hak asasi manusia".

Proposal tersebut mendapat suara sebanyak 40.6 persen, menurut para ahli, cukup agar direspon oleh perusahaan.

Apple menyatakan kebijakan mereka berdasarkan panduan Persatuan Bangsa-Bangsa untuk bisnis dan HAM.

Baca juga: Apple akan buat 75 juta unit iPhone 5G

Baca juga: Google dan Apple hadirkan sistem baru pemberitahuan paparan COVID-19

Baca juga: Apple tutup sementara akun pembuat "Fortnite" di App Store

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020