Jakarta (ANTARA) - Dosen IPB University dari Program Studi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya Sekolah Vokasi memberikan tips sederhana dan bermanfaat bagi masyarakat yang hendak memelihara ikan hias di masa pandemi.

Dosen IPB University Wida Lesmanawati, Dian Eka Ramadhani, Amalia Putri Firdausi, dan Giri Maruto Darmawangsa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, meringkas tips sederhana tersebut menjadi lima poin pemilihan jenis ikan hias yang cocok dipelihara oleh pemula.

Pertama, pilihlah jenis ikan hias air tawar yang mudah dipelihara dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Ikan yang dipelihara di akuarium hias dapat berbeda jenis atau satu jenis saja, tergantung karakteristik dari ikan tersebut.

Kedua, pilihlah jenis ikan yang memiliki toleransi baik (kuat/bandel) terhadap perubahan kualitas air. Volume air di akuarium hias umumnya sedikit (sekitar 1-5 liter) sehingga kualitas airnya cenderung cepat berubah.

Baca juga: KKP sebut ekspor ikan hias ke China semakin mudah

Baca juga: KKP optimalkan peran pusat pengembangan ikan hias Cibinong


Ketiga, pilihlah ikan yang tidak membutuhkan tambahan oksigen (aerasi). Pemberian aerator selain menambah biaya, juga kurang cocok untuk akuarium hias sederhana yang ukurannya kecil.

Keempat, pilihlah ikan yang respon terhadap pakan pelet karena pakan pelet umumnya selalu tersedia, mudah diperoleh dan mudah disimpan dibandingkan pakan alami.

Kelima, pilihlah ikan yang harganya terjangkau dan mudah diperoleh di toko-toko ikan hias terdekat, sehingga dapat diganti ketika ikan tersebut mati yang biasanya sering dialami pada pemelihara pemula.

“Ketika memelihara ikan, kita perlu mengetahui karakteristik dari ikan yang dipelihara. Ikan guppy, platy, molly, neon tetra, corydoras, koki dan cupang merupakan jenis ikan hias air tawar yang banyak digemari karena keindahan warna, bentuk sirip atau bentuk tubuhnya yang unik," ujar Wida.

Ikan-ikan tersebut termasuk ikan yang mudah dipelihara dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Pada ikan hias, ikan jantan umumnya memiliki bentuk tubuh dan warna yang lebih indah dibandingkan ikan betina, sehingga ikan hias jantan lebih banyak diperjualbelikan.

Ikan guppy, platy dan molly dapat dipelihara bersama ikan dengan karakter serupa. Ikan guppy, platy dan molly memiliki strain yang cukup banyak baik lokal, impor, maupun dari hasil persilangan.

Karena itu harganya bervariasi dari mulai ribuan hingga puluhan ribu per ekor tergantung strain-nya. Ketiga jenis ikan ini berenang di kolom perairan serta berukuran relatif kecil (sekitar 2-3 centimeter), sehingga dapat dipelihara pada wadah yang tinggi dengan dasar sempit.

Neon tetra (Paracheirodon innesi) termasuk ikan berukuran kecil yang mempunyai corak warna biru menyala dan garis merah di pertengahan tubuhnya. Ikan ini suka berenang secara schooling (berkelompok).

Neon tetra termasuk ikan yang tidak agresif dan menghabiskan sebagian besar waktunya di kolom perairan, sehingga cocok dipelihara bersama dengan ikan kecil lain seperti guppy, platy dan molly atau ikan yang menempati dasar perairan seperti corydoras.

Menariknya, ketika mereka sakit atau merasa terancam warna merah atau birunya dapat menjadi pudar, jadi jangan sampai ikan kesayangan ini dibiarkan stres atau sakit supaya dapat tetap dinikmati warna tubuhnya yang indah.

Ikan Mas Koki (Carassius auratus) tergolong mudah dan dapat dipelihara sendirian maupun bersamaan dengan jenis ikan lainnya. Dalam 3-5 liter air dapat dipelihara ikan mas koki sebanyak 1 ekor ukuran 4-5 cm, jika lebih dari itu diperlukan tambahan oksigen dari aerator.

Ikan ini sangat responsif terhadap pakan pelet, namun lebih sering mengeluarkan feses sehingga air pemeliharannya lebih cepat kotor dan harus lebih sering ganti air.

Ikan cupang (Betta sp.) lebih cocok dipelihara sendirian. Ikan ini memiliki variasi bentuk sirip seperti serit (crown tail), half moon, plakat, dan slayer.

Hal tersebut sangat menentukan nilai estetika dan ekonomis ikan cupang sendiri. Semakin unik bentuk dan warnanya, harganya semakin tinggi.

Pemeliharaan ikan cupang sendiri tergolong mudah, karena pada umumnya ikan ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan lingkungan. Ikan cupang juga termasuk ikan yang sangat responsif terhadap pakan pelet.*

Baca juga: Basmi jentik nyamuk hingga halau stress, manfaat pelihara ikan hias

Baca juga: Harga fantastis, nelayan Bayung Lencir gencar berburu ikan elang


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020