pemindahan 12 orang pengungsi asal Sri Langka, etnis Tamil dikarenakan faktor keamanan.
Makassar (ANTARA) - Sebanyak 12 orang pencari suaka asal Sri Langka yang sebelumnya berada di penampungan di Medan, Sumatera Utara, dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan dengan alasan keamanan para pengungsi.

Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar Togol Situmorang di Makassar, Rabu, mengatakan, pemindahan 12 orang pengungsi asal Sri Langka, etnis Tamil dikarenakan faktor keamanan.

Baca juga: Indonesia Jamin Wilayahnya Tak Dimasuki Macan Tamil

"Demi keamanan dari 12 pengungsi etnis Tamil itu, maka mereka dipindahkan ke Makassar karena di sana sering terjadi perkelahian," ujarnya.

Ia mengatakan pengungsi etnis Tamil yang rata-rata sudah tujuh tahun berada di Indonesia ini dipindahkan berdasarkan permohonan dari Rudenim Medan yang kemudian disetujui oleh Direktur Jenderal Imigrasi untuk selanjutnya ke 12 orang pengungsi tersebut berada di bawah pengawasan Rudenim Makassar.

"Informasinya mereka dipindah karena terjadi perkelahian sesama pengungsi di sana, oleh karena itu untuk menghindari hal-hal buruk yang dapat terjadi, maka diputuskan untuk dipindahkan ke sini," terangnya.

Baca juga: Seluruh pegawai Imigrasi Makassar periksa urine

Dia menyatakan, proses pemindahan dilakukan dengan pengawalan  empat orang petugas, tiga berasal dari Rudenim Medan dan Satu orang dari Rudenim Makassar.

Dengan menggunakan Maskapai Citylink QG919 berangkat dari Kualanamu, Medan menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Sesampai di Makassar, keduabelas pengungsi dan petugas menuju Rudenim Makassar untuk dilakukan pendataan dan pengambilan Biometrik, selanjutnya mereka diantar oleh petugas menuju penampungan Wisma MSM 2 di Jalan Jipang Raya, Makassar.

Baca juga: Imigrasi Makassar awasi pekerja asal China di tengah pandemi

Saat ini keseluruhan pengungsi dari Luar Negeri di bawah pengawasan Rudenim Makassar berjumlah 1.672 orang yang tersebar di 22 tempat penampungan di Kota Makassar.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020