Banjarbaru (ANTARA) - Satuan Tugas Kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Polda Kalimantan Selatan meningkatkan patroli pada malam hari untuk mencegah adanya oknum masyarakat yang membakar lahan.

"Dari hasil analisa dan evaluasi, ada kemungkinan oknum masyarakat pembakar lahan melakukan aksinya pada malam hari, untuk itu kami tingkatkan patroli," terang Komandan Satgas Karhutla Polda Kalsel Kombes Pol Ronny Suseno di Banjarbaru, Rabu malam.

Menurut dia, petugas patroli menyasar kawasan lahan-lahan kosong khususnya di area gambut seperti Kota Banjarbaru dan sekitarnya yang rawan muncul titik api.

Baca juga: Karhutla di Kabupaten Kapuas Kalteng terjadi di tiga desa

Banjarbaru sendiri menjadi ring 1 untuk ditekan karhutla lantaran adanya Bandara Internasional Syamsudin Noor. Sehingga kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran lahan jangan sampai mengganggu penerbangan.

"Kami mendirikan dua posko utama Satgas Karhutla di Banjarbaru yaitu di Jalan Ahmad Yani Km 21 dan kawasan Tegal Arum Kelurahan Syamsudin Noor yang dekat dengan bandara. Jadi, setiap hari baik siang maupun malam anggota berpatroli," jelas Ronny.
Satgas Karhutla Polda Kalimantan Selatan meningkatkan patroli pada malam hari. (ANTARA/Firman)


Diketahui kawasan Tegal Arum hingga Guntung Damar yang berada dekat dengan bandara terdapat banyak lahan kosong yang setiap musim kemarau kerap terbakar.

Baca juga: BPBD Sumsel pantau perkembangan titik panas cegah karhutla

Petugas pun fokus mengawasi kawasan tersebut agar potensi munculnya titik api dapat ditekan dan tak sampai membesar jika terbakar.

Satgas Karhutla Polda Kalsel di bawah arahan Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta berkekuatan 170 personel Polda Kalsel dan 663 personel Polres jajaran.

Polda Kalsel juga punya aplikasi Bekantan (Berantas kebakaran hutan dan lahan) yang menjadi sarana masyarakat ikut berperan aktif dalam upaya mencegah dan menanggulangi karhutla.

Baca juga: KLHK: Pencegahan karhutla gambut berperan signifikan turunkan emisi
Baca juga: Lima peristiwa karhutla terjadi di Rote Ndao selama masa kekeringan
Baca juga: Kebakaran terjadi di Taman Hutan Raya Sultan Adam Banjar Kalsel

Pewarta: Firman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020