Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Kuhammadiyah Abdul Mu'ti menyesalkan pemukulan terhadap relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) saat aksi demonstrasi di Jakarta beberapa waktu lalu.

"PP Muhammadiyah sangat menyayangkan terjadinya insiden pemukulan terhadap relawan MDMC," kata Mu'ti kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Ia meminta Kapolri dan Kompolnas untuk memeriksa aparatur kepolisian yang melakukan pemukulan relawan MDMC. Jika terbukti bersalah melanggar prosedur dan peraturan agar ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Baca juga: Muhammadiyah bantu pemulihan infrastruktur kesehatan Sigi pascagempa

Baca juga: Muhammadiyah: Kapabilitas masyarakat penting turunkan risiko bencana


Mu'ti mengklarifikasi bahwa ambulans yang ditembak dengan gas air mata sebagaimana viral di media sosial bukan milik MDMC dan rumah sakit Muhammadiyah.

"Ambulans tersebut milik atau dioperasikan oleh lembaga Tim Rescue Ambulans Indonesia (TRAI)," kata dia.

Terkait sejumlah insiden itu, Mu'ti mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, agar tidak terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Semua pihak hendaknya menjaga ketenangan dan menciptakan situasi yang kondusif, rukun, guyub untuk kepentingan bangsa dan negara," kata dia.*

Baca juga: MDMC ingatkan multiperan perempuan dalam pandemik COVID-19

Baca juga: MDMC gelontorkan Rp60 miliar bantu korban bencana alam Sulteng

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020