Timika (ANTARA) - Mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk pemeriksaan sampel spesimen usap hidung dan tenggorokan untuk mendiagnosa COVID-19 milik RSUD Mimika dilaporkan mengalami kerusakan sejak pekan lalu sehingga sebagian sampel spesimen terpaksa dikirim ke Jayapura.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra di Timika, Selasa, mengatakan dalam beberapa hari ini spesimen usap tenggorokan dan hidung sebagian ada yang dikirim ke Klinik Kuala Kencana untuk diperiksa dengan mesin PCR milik PT Freeport Indonesia, dan sebagian lagi dikirim ke Jayapura untuk diperiksa dengan mesin PCR pada Labkes Provinsi Papua dan Puslitbangkes Kemenkes di Jayapura.

"Dengan kondisi adanya kerusakan pada mesin PCR di RSUD Mimika, akhirnya kami harus berbagi, sebagian spesimen yang berasal dari RSUD Mimika, RSMM Timika dan tim swab Dinkes Mimika ada yang dirujuk ke Klinik Kuala Kencana, tapi ada juga yang dirujuk ke Jayapura," jelas Reynold.

Baca juga: 1.519 warga Mimika sembuh dari COVID-19

Saat ini, katanya, tim teknis sedang melakukan perbaikan mesin PCR RSUD Mimika yang mengalami kerusakan tersebut. Hanya saja untuk bisa dioperasikan kembali, masih harus menunggu peralatan yang dipesan dari luar negeri.

Meski ada hambatan dalam hal cepatnya pemeriksaan sampel spesimen usap hidung dan tenggorokan dari orang diduga terpapar COVID-19, namun pengiriman sampel spesimen tetap dilakukan setiap hari terutama dari kontak-kontak erat yang dijaring.

"Kalau dari kasus-kasus yang datang ke rumah sakit dengan kondisi sudah bergejala, rumah sakit biasanya langsung melakukan swab untuk dirujuk ke Jayapura. Persoalan lainnya, di Jayapura yang masuk daftar tunggu untuk pemeriksaan sekitar 3.000 spesimen, sementara kemampuan peralatan di sana untuk melakukan pemeriksaan hanya sekitar 30 spesimen per hari," kata Reynold.

Sebelum terjadi kerusakan mesin PCR RSUD Mimika itu, Kabupaten Mimika melakukan pemeriksaan mandiri kasus COVID-19 dengan mengandalkan dua peralatan PCR yang dimiliki oleh PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana dan RSUD Mimika.

Baca juga: Di Mimika-Papua, positif COVID-19 lampaui 2.000 kasus

Kedua peralatan PCR itu mampu memeriksa lebih dari 400 spesimen swab per hari.

"Sekarang ini untuk spesimen yang dirujuk oleh RSUD, RSMM dan Dinkes Mimika hasilnya harus menunggu beberapa hari. Sedangkan Klinik Kuala Kencana setiap hari tetap melaporkan hasil pemeriksaannya yaitu sebagian besar kasus dari area PT Freeport terutama Tembagapura dan Kuala Kencana serta Portsite Amamapare, dan sebagian kecil dari spesimen yang dirujuk oleh RSUD Mimika, RSMM dan Dinkes Mimika," kata Reynold.

Adapun temuan kasus baru positif COVID-19 di Mimika pada Selasa ini sebanyak 41 kasus sehingga secara kumulatif sudah mencapai 2.274 kasus.

Sementara angka kesembuhan pasien COVID-19 di Mimika yang dilaporkan pada Selasa ini sebanyak 32 orang sehingga total pasien sembuh secara keseluruhan sudah mencapai 1.581 orang.

Saat ini masih terdapat 669 kasus aktif COVID-19 di Mimika yang menjalani perawatan di rumah sakit, shelter dan isolasi mandiri. Sementara kasus kematian akibat COVID-19 di Mimika sampai saat ini tercatat sebanyak 24 orang.

Baca juga: Kemensos salurkan beras ke 7.157 KPM di Mimika

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020