Mataram (ANTARA) - Komunitas Pehobi Koi Kolam "Koikotaku" Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, komitmen melaksanakan kegiatan penataan saluran air menjadi habitat ikan koi sebagai bagian program penataan lingkungan dan hunian warga di kota itu.

"Program penataan saluran air sebagai habitat ikan koi yang kami laksanakan, kita sebut dengan Mataram City Nature (MacNat)," kata Nanang Ismail, Field Division Manager Program Mataram City Nature, di Mataram, Rabu.

Dikatakan, MacNat yang dirancang sebagai program penataan lingkungan hidup dan hunian warga di Kota Mataram ini, menggerakkan aktivitas revitalisasi selokan kumuh dan penataan flora sekitar saluran air.

Baca juga: Gandeng Nature Conservancy, Mary Kay lindungi saluran air dunia

Mataram City Nature yang didorong sebagai program Pemerintah Kota Mataram untuk tahap pertama telah diaplikasikan di Kelurahan Dasan Cermen sejak tiga pekan lalu dan sekarang aktivitas serupa mulai dijalankan di Kelurahan Rembiga Kota Mataram.

"Kita sudah mulai melakukan sosialisasi program MacNat kepada warga dan aparatur kelurahan Rembiga," katanya.

Sebelumnya, di Kelurahan Dasan Cermen, MacNat bersama warga setempat menata selokan yang selama ini menjadi tempat warga membuang sampah. Selain menjadikan selokan itu bersih kembali, warga juga menata taman sekitar selokan.

Tujuannya, agar lebih menarik perhatian dan mendorong tanggung jawab warga memelihara area yang sudah ditata, saluran air dijadikan sebagai habitat ikan koi.

Menurut Simpai (ketua komunitas-red) Koikotaku, Budi Sakapitu, saat kegiatan penataan saluran di Kelurahan Dasan Cermen, Koikotaku menyediakan sekitar 80-an ekor ikan koi berbagai jenis dan dan ukuran.

"Ikan koi itu berasal dari keluarga Koikotaku dan sumbangan pehobi koi di Kota Mataram," katanya

Budi yang juga menjabat sebagai Program Manager Mataram City Nature, mengatakan, Koikotaku sebagai penggagas dan penggerak MacNat, mengharapkan warga Kota Mataram mengusulkan saluran air di lingkungan tempat tinggal mereka untuk diaplikasikan Program Mataram City Nature.

Sementara itu, terkait manajemen program selama ini, External Relations MacNat Muhammad F Hafiz, mengatakan MacNat terus-menerus dihubungkan dengan program Pemerintah Kota Mataram. Namun sejauh ini belum mendapat dukungan yang nyata dari pemerintah kota.

"Padahal Bapak Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, sangat menyambut baik program ini. Beliau memberikan perhatian serius tapi sayang sekali atensi itu tidak diterjemahkan dengan baik oleh para bawahan," kata Hafiz.

Baca juga: Surabaya giatkan pembersihan saluran air di perkampungan

Dikatakan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Perkotaan (Disperkim), bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram yang diharapkan sebagai "leading sector" kegiatan ini, belum menunjukkan inisiatif mengembangkan
program tersebut.

"Tapi sewaktu program ini pertama kali dirilis, ada kepala dinas yang penjelasannya dimuat media massa, mengatakan telah menyiapkan kegiatan dan sarana pendukung. Ya, di koran bilangnya begitu, tapi di lapangan tak menunjukkan dukungan," katanya.

Meski demikian, MacNat sambung Hafiz, tetap menjalankan aktivitas dengan mendorong kemandirian warga. Aparat pemerintahan kelurahan, seperti Lurah Dasan Cermen, telah menunjukkan dukungan yang berarti. Begitu pula warga di kelurahan itu.

"Kita gembira dukungan muncul dari aparatur kelurahan dan warga. Kadang-kadang lurah lebih cepat tanggap daripada pejabat di atasnya," katanya.

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020