Kota Mojokerto (ANTARA) -
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan pentingnya penggunaan teknologi digital di era normal baru sebagai upaya mengubah perilaku pola hidup manusia serta mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19.
 
"Pemerintah Pusat menganggarkan Rp414 triliun untuk pembangunan infrastruktur digital. Salah satunya untuk mendorong efisiensi logistik dan konektivitas, termasuk di dalam anggaran tersebut, dialokasikan sebesar Rp30,5 triliun untuk perluasan jangkauan akses internet di seluruh Indonesia,": kata LaNyalla saat peresmian pasar Benteng Pancasila di Kota Mojokerto, Jawa Timur, Kamis.

Karena itu, menurut LaNyalla, Presiden Joko Widodo menggagas lima langkah Percepatan Transformasi Digital. Pertama, melakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan internet. Kedua, menetapkan roadmap transformasi digital di sektor ekonomi strategis dan kerakyatan. Ketiga, mempercepat integrasi data nasional. Keempat, menyiapkan kebutuhan SDM talenta digital. Dan kelima, penyusunan regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan secapatnya.
 
"Kehadiran teknologi dan digitalisasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Dan dapat melahirkan inovasi-inovasi terbaru dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga, kita mendapat jalan keluar dari perubahan global yang tak terbendung ini. Selamat kepada Kota dan Masyarakat Mojokerto, atas dibukanya secara resmi Pasar Benteng Pancasila," ucapnya.
 
Pasar Benteng Pancasila Kota Mojokerto adalah pasar yang menerapkan sistem pembayaran nontunai. Pasar ini dibangun pascakebakaran besar yang terjadi pada 2017. Bekerjasama dengan PT Meeber Indonesia, pasar ini menjadi satu-satunya pasar dengan sistem pembayaran cashless.
 
Walikota Mojokerto Ita Puspitasari mengatakan berterima kasih kepada Ketua DPD RI LaNyalla. "Saya sangat bahagia atas terselesaikannya pasar Benteng Pancasila. Pasar bisa kembali berdiri dengan arsitektur baru yang bisa menjadi tempat bagi 240 pedagang untuk mengais rejeki dan menambah pundi-pundi ekonomi," ujar Ita.
Ia mengatakan, Pasar Benteng Pancasila adalah salah satu prioritas program pemerintah kota Mojokerto dan menjadi salah satu misi rencana pembangunan kota Mojokerto, yakni mewujudkan ekonomi daerah mandiri, berdaya saing dan berkeadilan, berbasis kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur.

Di 2020, ada dua pasar yang dikerjakan oleh Pemkot Mojokerto dana dari APBN dan APBD Kota Mojokerto, salah satunya adalah pasar Gentas dan satu lagi masih dalam proses pengerjaan dan diargettkan selesai akhir tahun 2020 dan bisa digunakan tahun 2021
 
Sebelumnya, pada tahun 2019, Pemkot Mojokerto telah membangun dua pasar yang telah digunakan pedagang.
 
"Karena mayoritas masyarakat Kota Mojokerto adalah penyedia barang dan jasa. Jadi sarana prasarana perdagangan merupakan salah satu sektor penting yang bisa mendukung ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi kota," ujar Ita.
 
Sementara di Pasar Benteng Pancasila, dirinya menaruh harapan besar kepada seluruh pedagang dalam rangka upaya pengendalian COVID-19. Seluruh pedagang di Benteng Pancasila sudah melakukan transaksi cashless, baik dalam hal pembayaran retribusi kebersihan maupun dalam transaksi antara pedagang dengan pembeli. Karena uang menjadi salah salah satu media dalam penyebaran virus.
 
"Pasar ini ke depan akan menjadi role model pasar rakyat yang ada di Mojokerto, dalam rangka memutus hubungan tatap muka antara penjual dan pembeli. Untuk pasar basahan, kami menggunakan aplikasi Mlijo Online. Masyarakat yang akan belanja cukup WA dan barang yang dibeli akan diantar secara langsung sesuai dengan alamat yang diminta dengan pembayaran cashless," ucapnya.
 
Walikota Ita juga mengaku bangga dengan warga kota Mojokerto sangat aware dengan gadget dan perangkat teknologi digital. Sudah sangat aware dengan berbagai jenis aplikasi yang disediakan sekaligus bertransaksi dengan menggunakan aplikasi tersebut.
 
"Ke depan kerja sama kami dengan aplikasi Meeber akan kami kembangkan bukan hanya di Pasar Benteng Pancasila saja, tetapi untuk seluruh sektor usaha di kota Mojokerto. Seperti hotel dan ritel serta mall. Sehingga sesuai dengan target kami, maksimal dua tahun ke depan dari sekarang, Mojokerto akan menjadi smart city," ucapnya.
 
Selain LaNyalla dan Walikota Mojokerto Ita Puspitasari, sejumlah Senator DPD RI juga tampak hadir, di antaranya Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi dan Wakil Ketua Komite II DPD RI, Bustami Zainuddin, serta owner aplikasi digital Meeber, Tritan Saputra. Secara virtual juga hadir Direktur Prasarana Strategis, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto.
Baca juga: Temui Presiden, DPD bahas dana bagi hasil sawit dan UU produk halal
Baca juga: DPD RI gelar FGD dana bagi hasil sawit terkait aspirasi 21 gubernur

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020