Mengundang mitra menjadi langkah awal dalam upaya memperkuat kerja sama, khususnya untuk mendukung program MBKM yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbud, terutama magang, membangun desa dengan kuliah kerja nyata, dan kegiatan kemanusiaan
Jakarta (ANTARA) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fakultas Ekologi Manusia IPB University menggandeng mitra untuk memperkuat pelaksanaan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

"Mengundang mitra menjadi langkah awal dalam upaya memperkuat kerja sama, khususnya untuk mendukung program MBKM yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbud, terutama magang, membangun desa dengan kuliah kerja nyata, kegiatan kemanusiaan, asistensi mengajar satuan pendidikan, kegiatan wirausaha atau penelitian," kata Ketua Departemen IKK Dr Tin Herawati dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Selasa.

Ia menegaskan mengundang mitra juga menjadi penting untuk mendukung kelompok mata kuliah "enrichment" dan "capstone" yang terintegrasi dalam kurikulum 2020 IPB University.

"Semua mitra menyambut baik dengan program MBKM Departemen IKK yang terintegrasi dengan K2020 IPB University," katanya.

Tin Herawati mengatakan bahwa pada 2020 Departemen IKK lolos mengikuti seleksi program Model Center of Excellence (CoE) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Departemen IKK Fakultas Ekologi Manusia IPB University menyelenggarakan lokakarya akademik eksternal dengan mengundang para mitra institusi baik pemerintah, swasta, LSM, dan alumni. Kegiatan tu bertujuan untuk mendapatkan masukan serta saran terhadap kurikulum MBKM yang terintegrasi dengan Kurikulum K2020 di Program Sarjana IKK.

Ia juga mengatakan perbaikan sumber daya manusia dipercaya sebagai salah satu kunci utama untuk menghadapi tantangan global. Untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas di era revolusi industri 4.0 perlu adanya adaptasi atau penyesuaian terhadap sistem pendidikan.

Reformasi pendidikan, katanya, tidak hanya penyesuaian kurikulum, teknis pengajaran dan metode penilaian, tapi juga menyangkut perbaikan infrastruktur dan penyediaan akses teknologi. Pendidikan tinggi sebagai lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menghasilkan dan membentuk sumberdaya.

"Jadi manusia yang berkualitas harus mampu menjawab kebutuhan dari perubahan besar yang ada saat ini. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus merespon secara cepat dan tepat melalui transformasi pembelajaran yang mampu membekali dan menyiapkan lulusan agar menjadi generasi yang unggul, kreatif, inovatif dan berkarakter sehingga siap menghadapi tantangan zaman," kata Tin Herawati.

Untuk menjawab atas tantangan dan tuntutan perkembangan dunia, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

Program itu memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

Program yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik itu bertujuan agar hard dan soft skills mahasiswa terbentuk dengan kuat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan sumber daya manusia unggul yang dibutuhkan bangsa.

Baca juga: Menko PMK tekankan ketahanan keluarga saat diskusi FEMA IPB

Baca juga: Ahli IPB: Ketahanan keluarga butuh harmonisasi maskulinitas-feminitas

Baca juga: IPB Bogor-BKKBN perkuat implementasi delapan fungsi keluarga

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020