memunculkan dua klaster keluarga yang baru
Boyolali (ANTARA) - Klaster keluarga mendominasi penambahan kasus warga terkonfirmasi positif COVID-19 di  Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kata  Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina.

"Dari 17 kasus tambahan yang terkonfirmasi COVID-19 selama dua hari terakhir, ternyata didominasi klaster keluarga," kata Ratri S Survivalina

Ia menjelaskan, dengan  pasien terkonfirmasi positif bertambah 17 kasus, maka secara kumulatif menjadi 1.158 kasus.

Menurut Ratri, sudah dilakukan pelacakan kontak erat dan ternyata sudah menular ke anggota keluarga yang lainnya.

"Jadi 17 kasus itu, memunculkan dua klaster keluarga yang baru," kata Ratri.

Baca juga: Boyolali gelar simulasi hajatan saat pandemi COVID-19

Ratri menjelaskan, saat ini masih ada 10 klaster keluarga yang aktif, dan kini bertambah dua klaster lagi yang masih berasal dari klaster keluarga sehingga ada 12 klaster.

Oleh karena itu, lanjut dia, dari sebanyak 1.158 kasus tersebut yang posisi masih dirawat ada 88 kasus, yang melaksanakan isolasi mandiri 72 kasus, sudah sembuh 952 kasus dan meninggal dunia 46 kasus.

"Dengan data itu, kondisi di Boyolali untuk persentase kesembuhan sebesar sekitar 82 persen atau 952 kasus, sedangkan persentase kematian ada empat persen atau 46 kasus," katanya.

Baca juga: Dinkes Boyolali : Angka kesembuhan COVID-19 cukup tinggi

Menurut dia, berdasarkan indikator yang digunakan dalam penilaian COVID-19 atas status resiko wilayah, di Kabupaten Boyolali memiliki nilai 2,07 yang berarti berada di zona resiko sedang atau zona oranye.

Kendati demikian, pihaknya tetap meminta warga masyarakat Boyolali lebih hati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup bersih.

Warga diminta tetap menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, jauhi kerumunan untuk mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19. 

Baca juga: Puluhan petugas positif COVID, tugas Bawaslu Boyolali tetap berjalan

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020