Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (DPP PBB) membuka peluang bursa pencalonan ketua umumnya dari kalangan ormas Islam dan tidak harus dari kalangan internal PBB, khususnya dari 22 ormas Islam yang membidani lahirnya PBB.

Ketua Umum DPP PBB MS Kaban didampingi Sekjen DPP PBB Sahar L Hassan mengemukakan hal itu di Jakarta, Sabtu, di sela-sela Silarurahmi DPP PBB bersama ratusan pengurus Ormas Islam terkait Muktamar III PBB di Medan, 23-26 April 2010.

Menurut Kaban, calon ketum PBB dari ormas Islam dapat segera mendattarkan pada mukatmar PBB nanti dengan syarat mereka mendapat dukungan dari dewan pengurus wilayah (DPW) PBB dan dewan pengurus cabang (DPC) PBB serta memahami visi/misi PBB dan berjuang untuk PBB.

Tawaran calon ketum PBB itu karena sedikitnya 22 ormas Islam ikut membidani lahirnya PBB pada 17 Juli 1998, sehingga mereka menjadi peserta Muktamar dan berhak mengajukan calonnya sebagai Ketum PBB periode 2010-2015, katanya.

Ormas Islam membidani lahirnya PBB, antara lain Dewan Dakwah Islamiah Indonesia (DDII), Muhammadiyah, PII, BKPRMI, HMI, ICMI, Al Irsyad, PERSIS, Syarikat Islam, KISDI, BAKUMUBIN, BKSPP, GPI, KAHMI dan Ittihadul Mubalighin.

Sedangkan, bakal calon ketum PBB dari DPP PBB (2005-2010), antara lain MS Kaban (ketua umum), Sahar L Hassan (sekjen), Fuad Ansori (sekretaris Majelis Dewan Syuro), Ali Mochtar Ngabalin (ketua), Jamaluddin Karim (ketua), Nizar Dahlan (ketua) dan Syarifin Maloko (ketua).

Sahar L Hassan menegaskan, siapa pun yang yang menjadi ketum PBB (2010-2015), maka dialah yang dianggap terbaik di antara kader PBB.

Kendati persaingan untuk menjadi ketum PBB tampak ketat, namun panitia dan peserta mukatamar PBB tetap mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam memutuskan penentuan ketum PBB.

Sahar menegaskan,PBB menjauhkan politik uang "money politic) dalam pemilihan ketum nantia, karena pada dasarnya jabatan bagi PBB, adalah amanah, sehingga parpol yang berasaskan Islam itu mengaharamkan perilaku yang tidak Islami, serta bertekad menjunjung tinggi etika sesuai ajaran Islam.

Selain memilih dan menetapkan ketum sebagai pimpinan partai, Muktamar PBB juga memiliki agenda pembahasan AD/ART, khittah perjuangan partai, arah perjuangan partai ke depan, serta membahas masalah pembangunan karakter bangsa dan kepemimpinan nasional.

Dalam memeriahkan Muktamar, panitia akan menampilkan seni budaya bangsa yaitu teaterikal budayawan PBB berisi keteguhan seorang juru dakwah melakukan kegiatan dakwahnya, tarian dari etnis Batak, Jawa, Karo, Melayu sesuai keragaman etnis di Sumut.

Di samping itu, diadakan bazar/pasar murah, panggung musik rakyat yang menampilan musisi lokal dan kelompok musisi langit dan Panji dari Jakarta.
(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010