Lance melaporkan buruknya performa ban, understeer yang signifikan, dan graining dari lap ke-17
Jakarta (ANTARA) - Tim Racing Point mengungkapkan pada Senin bahwa kerusakan di sayap depan memberi dampak signifikan terhadap hilangnya kecepatan mobil Lance Stroll di Grand Prix Turki hingga sang pebalap Kanada kehilangan peluang juara.

Stroll start dari pole position dan memimpin sepanjang paruh pertama lomba berjarak 58 putaran di sirkuit Istanbul Park sebelum di lap ke-36 ia masuk pit untuk berganti ban intermediate.

Baca juga: Stroll pertahankan pole position GP Turki, duet McLaren kena penalti
Baca juga: Stroll raih pole position perdana di Turki, akhiri dominasi Mercedes


Pebalap berusia 22 tahun itu justru kehilangan ritme dan kecepatan dan mengakhiri lomba di peringkat ke-9 setelah mendapati graining parah di ban mobilnya.

"Ketika pengecekan rutin tim setelah balapan diketahui bahwa kerusakan di bagian bawah sayap depan Lance menjadi kontributor signifikan terhadap masalah graining," demikian pernyataan Racing Point seperti dikutip Reuters.

Graining terjadi ketika ban luar yang dingin menyentuh permukaan lintasan yang panas sehingga menyebabkan sebagian karet bal lepas namun melekat di permukaan ban yang bisa mengurangi daya cengkeram ban.

"Lance melaporkan buruknya performa ban, understeer yang signifikan, dan graining dari lap ke-17 dan setelahnya di balapan.

Baca juga: Stroll ungkap dirinya sempat positif COVID-19 setelah GP Eifel

"Masuk pit untuk ban intermediate baru di lap 36 gagal menyelesaikan masalah tersebut dengan graining justru semakin parah."

Racing Point mengatakan ada bagian di bawah sayap yang terlepas dan menjadi penghalang, menyebabkan hilangnya downforce depan dan meningkatnya graining.

"Baru setelah balapan, ketika mobil kembali ke garasi, kerusakan dan penghalang di bagian bawah sayap depan ditemukan." kata tim tersebut.

Stroll mengatakan pascalomba bahwa ia tidak tahu apa yang terjadi.

Hal itu membuka jalan bagi Lewis Hamilton, yang start dari P6, menjadi juara balapan sekaligus mengunci gelar juara dunia ketujuhnya.

Baca juga: Hamilton raih titel ketujuhnya di F1 dengan kemenangan di Turki
Baca juga: Vettel sebut Hamilton "pebalap terhebat di era kita"
Baca juga: Hamilton samai rekor tujuh titel Schumacher, berikut perbandingannya

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020