Jakarta (ANTARA) - AS, Inggris dan Jerman masing-masing mengumumkan rencana untuk memulai vaksinasi di negara mereka pada bulan Desember, sementara Spanyol mengatakan akan melakukannya. mulai memberikan vaksin kepada warganya pada bulan Januari.

Dikutip dari Guardian, Inggris dapat memberikan persetujuan untuk vaksin Pfizer-BioNTech paling cepat pekan ini, kata surat kabar Inggris Telegraph melaporkan pada hari Minggu (22/11).

Pfizer dan BioNTech dapat memperoleh otorisasi darurat dari AS dan Eropa untuk menggunakan vaksin COVID-19 mereka bulan depan setelah hasil uji coba terakhir menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen dan tidak ada efek samping yang serius.

Sementara itu, Moderna pekan lalu merilis data awal untuk vaksinnya yang menunjukkan efektivitas 94,5 persen.

Hasil yang lebih baik dari perkiraan dari kedua vaksin tersebut, keduanya dikembangkan dengan teknologi messenger RNA (mRNA) baru, telah meningkatkan harapan meredakan pandemi yang telah menewaskan lebih dari 1,3 juta orang.

Di AS, kepala program vaksin AS, Moncef Slaoui, mengatakan warga Amerika bisa mendapat vaksin paling cepat 11 Desember.

Baca juga: Erick ajak masyarakat mampu bayar sendiri vaksin COVID-19

Baca juga: Bio Farma jelaskan tujuh langkah vaksinasi mandiri


“Rencana kami adalah dapat mengirimkan vaksin ke lokasi imunisasi dalam waktu 24 jam sejak persetujuan, jadi saya perkirakan mungkin pada hari kedua setelah persetujuan pada 11 atau 12 Desember,” katanya dalam sebuah wawancara.

Mengutip sumber pemerintah, Telegraph juga mengatakan Layanan Kesehatan Nasional Inggris siap mengatur penggunaannya sebelum 1 Desember.

Inggris secara resmi meminta regulator medisnya, MHRA, minggu lalu untuk menilai kesesuaian vaksin Pfizer-BioNTech. Departemen Kesehatan Inggris tidak berkomentar pada hari Minggu tentang kapan vaksinasi pertama akan diberikan.

Inggris telah memesan 40 juta dosis dan berharap akan memiliki dosis 10 juta, cukup untuk melindungi 5 juta orang, yang tersedia pada akhir tahun jika sudah diizinkan.

Jerman juga dapat mulai memakai vaksin paling cepat bulan depan, kata menteri kesehatan Jens Spahn seperti dikutip pada hari Minggu. Dia mengatakan Spanyol dan Jerman adalah negara Uni Eropa pertama yang memiliki rencana vaksinasi lengkap.

“Ada alasan untuk optimistis bahwa akan ada persetujuan untuk vaksin di Eropa tahun ini,” kata Spahn dalam wawancara dengan RedaktionsNetzwerk Deutschland. "Dan kemudian kita bisa mulai sekarang juga."

Jerman telah mengamankan lebih dari 300 juta dosis vaksin melalui Komisi Eropa, kontrak dan opsi bilateral, kata Spahn, seraya menambahkan bahwa ini lebih dari cukup dan bahkan meninggalkan ruang untuk berbagi dosis dengan negara lain.

Spanyol akan memulai program vaksinasi komprehensif pada Januari dan diharapkan dapat mencakup sebagian besar populasi dalam tiga bulan, kata perdana menteri, Pedro Sanchez, Minggu.

Sementara itu, hampir 2 miliar dosis vaksin COVID-19 akan dikirim dan diterbangkan ke negara-negara berkembang tahun depan, kata Unicef, Senin.

UNICEF ​​mengatakan pihaknya bekerja dengan lebih dari 350 maskapai penerbangan dan perusahaan pengangkutan untuk mengirimkan vaksin dan satu miliar jarum suntik ke negara-negara miskin seperti Burundi, Afghanistan dan Yaman sebagai bagian dari Covax, rencana alokasi vaksin Covid-19 global dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ).

Baca juga: Erick Thohir sebut ada kemungkinan zona merah jadi prioritas vaksin

Baca juga: Ahli: ASEAN lebih baik bangun persediaan daripada berebut vaksin

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020