Jakarta (ANTARA) - Bank Sahabat Sampoerna meyakini pada 2021 mendatang penyaluran pinjaman melalui produk digital perseroan PDaja.com naik dibandingkan tahun ini yang menurun akibat pandemi.

"Kita optimis tahun 2021 melihat tren yang sudah ada maupun dari permintaan-permintaan yang datang dari pasar. Kurang lebih di tahun depan penyaluran paling sedikit terjadi Rp250 miliar hingga Rp300 miliar penyaluran melaui PDaja.com," kata Direktur Bisnis Mikro Bank Sahabat Sampoerna Rudy Mahasin saat jumpa pers secara daring di Jakarta, Rabu.

Telah beroperasi sejak November 2018 hingga kini, PDaja.com telah memberikan pinjaman sebesar Rp582,2 miliar kepada 541 peminjam. Dan pada Januari hingga Oktober 2020 PDaja.com telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp174 miliar untuk 222 peminjam dalam mengembangkan usahanya.

Pada tahun ini, terjadi penurunan penyaluran pinjaman dari yang biasanya mencapai sekitar Rp30 miliar per bulan menjadi setengahnya atau hanya mencapai belasan miliar akibat terimbas wabah COVID-19.

"Tapi kalau kondisi in kita pantau di kuartal keempat dengan dilonggarkannya ekonomi, saya lihat di jalan-jalan juga uda pada macet, ekonomi juga sudah mulai bergerak. Jadi sekitar kuartal terakhir ini mungkin ada tambahan sekitar Rp50 miliar dari pencapaian yang sudah dicapai sepanjang tahun ini," ujar Rudy.

Pada Januari 2020, PDaja.com menyalurkan Rp30,64 miliar, lalu turun di Februari menjadi Rp27,49 miliar. Pada Maret menjadi Rp16,5 miliar, April Rp12,33 miliar, dan terendah di Mei yang hanya mencapai Rp7,67 miliar. Pada Juni penyaluran pinjaman kembali naik menjadi Rp22,13 miliar, Juli turun lagi Rp15,49 miliar, Agustus Rp18,2 miliar, September Rp13,83 miliar, dan Oktober Rp10,52 miliar.

Chief of Credit & Collection Bank Sahabat Sampoerna Irma Savitry mengatakan, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan seiring merebaknya COVID-19 di Tanah Air pada Maret 2020 memengaruhi besaran penyaluran pinjaman PDaja.com.

"Jadi memang penurunan itu ternyata memang lumayan cukup signifikan, setengah dari apa yang biasa kita salurkan. Ada dua sisi, dari bank kita lebih berhati-hati untuk salurkan pinjaman. dari nasabah mereka juga melihat situasi sendiri karena banyak pengetatan sehingga roda ekonomi juga kurang bisa berjalan dan kebutuhan juga tidak setinggi sebelum pandemi," ujar Irma.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020