Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Munardo memantau perkembangan terkini aktivitas Gunung Semeru di Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Kamis.

"Kami ingin mendapatkan update dari seluruh proses yang terkonfirmasi di Pos Pantau Semeru ini, sehingga harus termitigasi secara detail terhadap risiko bencana yang harus dilakukan," kata Khofifah di Lumajang.

Rombongan Gubernur Jatim bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta didampingi Bupati Lumajang Thoriqul Haq datang lebih dulu di Pos Pantau Gunung Semeru, namun tidak selang lama rombongan Kepala BNPB Doni Munardo tiba di Gunung Sawur tersebut.

Khofifah mengatakan pihaknya perlu melakukan inventarisasi secara detail terkait dengan mitigasi bencana Gunung Semeru, sehingga Pemprov Jatim ingin mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk penguatan informasi di tim PVMBG di Pos Pantau Gunung Semeru.

"Perlu juga dilakukan antisipasi secara teknis dan strategis dalam menghadapi bencana erupsi Gunung Semeru. Misalnya teknis, seperti kelengkapan dari early warning system," tuturnya.

Kemudian antisipasi secara strategis, lanjut dia, juga dibutuhkan penguatan diseminasi informasi, yakni penyebaran informasi yang ditujukan kepada kelompok atau individu yang bisa dilakukan oleh Orari dan ada radio komunitas yang bisa memberikan percepatan informasi.

"Di titik-titik yang memang terkonfirmasi kemungkinan berisiko terhadap bencana erupsi Semeru harus sesegera mungkin dievakuasi untuk keselamatan warga dan kami sudah melihat petanya," katanya.

Baca juga: PVMBG sebut aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif

Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Api Semeru pada periode pengamatan Kamis (3/12) pukul 06.00 hingga 12.00 WIB terekam aktivitas Gunung Semeru secara visual gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II dan asap kawah tidak teramati, serta gunung dominan tertutup kabut.

Baca juga: Tim SAR lakukan penyisiran cari operator yang hilang di Semeru

Aktivitas kegempaan teramati guguran sebanyak 11 kali dengan amplitudo 2-5 mm selama 50-220 detik, embusan satu kali dengan amplitudo 6 mm selama 50 detik.
Baca juga: BNPB imbau masyarakat waspada letusan Gunung Semeru

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020