Majalengka (ANTARA News) - Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Desa Sukawana, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jabar, kian meluas tidak hanya Desa Pasindangan, tapi sudah menggenani Desa Bayawak dan Desa Kertajati.

Pada Jumat pukul 16.00 WIB ketinggian air di Desa Pasindangan mencapai satu meter. Air sudah masuk ke sejumlah pekarangan warga dan areal persawahan di Desa Bayawak dan Kertajati.

Keadaan tersebut membuat warga mulai membereskan perabotannya serta beberapa di antaranya sudah mulai mengungsi.

Camat Jatitujuh Saleh khawatir banjir seperti tahun 2003 terulang lagi yang ketinggian air mencapai dua meter dan perabotan rumah tangga dan areal persawahan warganya rusak.

"Jika cuaca semakin memburuk dan curah hujan di kawasan hulu seperti Garut dan Sumedang tinggi maka kemungkinan debit air akan semakin tinggi dan banjir mungkin akan lebih parah," kata Saleh.

Dikatakannya, upaya penutupan tanggul yang jebol dengan menggunakan karung pasir sudah dilakukan warga, namun tampaknya akibat tekanan air sangat deras dan terlalu lebarnya tanggul yang jebol mengakibatkan warga kesulitan membendung air.

Saleh menyebutkan, banjir di Desa Pasindangan itu merendam 80 hektare sawah dan 200 rumah warga sehingga diperkirakan kerugian yang dialami mencapai Rp300 juta.

"Jika banjir semakin meluas hingga merendam desa-desa yang lain, kerugian dipastikan akan semakin besar," kata Saleh.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka Diki Ahmad Sodikin mengatakan terdapat empat titik tanggul Sungai Cimanuk tergolong rawan jebol yaitu di Blok Cambai dan Bojong Malati di Desa Pakubeureum serta Blok Keman dan Bugel di Desa Sukawana Kecamatan Kertajati.

"Kami sedang melakukan upaya pencegahan dengan meninggikan dan mempertebal lapisan tanah sehingga diharapkan tanggul di titik-titik tersebut tidak sampai jebol," kata Diki.

Sementara itu Bupati Majalengka Sutrisno saat meninjau lokasi banjir mengimbau kepada masyarakat untuk bersabar dan tabah atas musibah yang sedang dialami.

Sebagai bentuk kepedulian Pemkab Majalengka terhadap korban banjir tersebut, Sutrisno menyerahkan bantuan berupa beras 500 kg ditambah 160 karton mie instan, sarden serta minyak goreng.

Mengenai tanggul yang jebol, kepada wartawan Sutrisno mengatakan, hal tersebut murni akibat gejala alam dan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk sebagai pihak yang berwenang sudah melakukan upaya pencegahan dengan memaksimalkan pembangunan tanggul.

"Posisi tanggul yang jebol berada di tikungan sungai dimana arus sungai yang deras dan debit yang terlalu besar mengakibatkan tanggul tidak dapat menahan tekanan hingga akhirnya jebol. Ini murni akibat pengaruh alam," kata Sutrisno.

Seperti diberitakan sebelumnya banjir di Desa Pasindangan berawal dari jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Desa Sukawana pada Jumat (21/5) sekitar pukul 00.00 WIB.

Sejumlah bantuan makanan dan sembako masih berdatangan dari beberapa instansi dan partai politik. Selain itu untuk tempat tidur para korban, satuan TNI AU Lanud Sukani dan Batalion 321 Galuh Taruna mengirimkan bantuan berupa tenda pleton berikut veltbed (ranjang pegas).

(T.Y003/Z002/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010