Kudus (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, meringkus pelaku tindak kekerasan terhadap pelajar di gudang kosong depan SPBU Proliman Tanjung Karang, Kecamatan Jati, hingga mengakibatkan korbannya meninggal dunia.

"Keempat pelaku kami tangkap pada Senin (4/1) di tempat berbeda. Dua pelaku ditangkap di Pati dan dua lainnya di Kecamatan Jekulo, Kudus," kata Kepala Polres Kudus, AKBP Aditya S Dharma, di Kudus, Rabu.

Baca juga: Korban tewas keributan geng copet Tamansari dianggap senior

Para pelaku itu berinisial IP (23), AF (21), HP (23) serta satu pelaku berinisial ZA masih di bawah umur karena usianya baru 16 tahun.

Setelah mendapat laporan tindak pidana, tim Satreskrim Polres Kudus besama Polsek Jati menyelidiki dengan meminta keterangan para saksi di lokasi kejadian. Berdasarkan informasi yang diperoleh identitas para pelaku yang merupakan anak punk yang biasa mangkal di daerah Pati, Tuban dan Kudus.

Polisi hanya butuh waktu dua hari untuk membekuk empat pelaku penganiayaan terhadap korbannya bernama Mahendra Dharma Saputra (16), warga Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, pada Sabtu (2/1).

Baca juga: Polisi : Korban penganiayaan di Pesanggrahan karena coba melerai

Selain menangkap keempat pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa satu stel pakaian milik korban, bata hebel, dan gitar kentrung dalam keadaan rusak.

Atas perbuatannya itu, para pelaku dijerat pasal 170 ayat 1 ke-3 KUHP tentang tindak pidana perkara kekerasan secara bersama-sama terhadap orang atau barang yang mengakibatkan mati seseorang. Sementara ancaman hukumannya maksimal 12 tahun kurungan penjara. 

Baca juga: Korban penganiayaan suami siri ingin lanjutkan rumah tangga mereka

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021