Bangkok (ANTARA) - Thailand menerima pengajuan pendaftaran vaksin buatan AstraZeneca dan Sinovac Biotech untuk digunakan di negara tersebut, demikian informasi BPOM setempat pada Selasa.

Thailand sebelumnya memesan 63 juta dosis vaksin dari dua produsen tersebut, yang akan mencukupi vaksinasi hampir separuh dari populasi 70 juta jiwa.

Dua juta dosis vaksin Sinovac diharapkan tiba bulan depan, dengan 200.000 dosis pengiriman pertama. Sisanya, vaksin dari AstraZeneca-Universitas Oxford akan diproduksi oleh perusahaan Siam Bioscience Thailand untuk penggunaan lokal dan ekspor.

Vaksin harus menjalani berbagai penilaian keselamatan untuk terdaftar di Thailand, dan begitu disetujui, vaksin tersebut nantinya dapat dibeli oleh rumah sakit swasta, menurut sekjen BPOM, Paisal Dunkhum.

"Kami sedang memproses permintaan AstraZeneca, yang diharapkan dapat segera disetujui," kata Paisal melalui pernyataan, Selasa, tanpa menyebutkan tanggal pastinya.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha seusai menggelar rapat kabinet mengatakan bahwa seluruh masyarakat di Thailand akan mendapatkan kesempatan untuk divaksinasi.

"Saya pastikan bahwa semua warga Thailand akan mendapatkan vaksin," kata Prayuth.

Thailand melaporkan 287 kasus baru COVID-19 pada Selasa, sehingga totalnya menjadi 10.834 sejak kasus pertama terdeteksi hampir setahun yang lalu. Otoritas juga mencatat 67 kematian akibat COVID-19.

Sumber: Reuters
Baca juga: Thailand akan terima 200 ribu vaksin Sinovac pada Februari
Baca juga: Thailand kembali terima turis dari China
Baca juga: Thailand pesan 35 juta dosis tambahan vaksin AstraZeneca

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021