Jakarta (ANTARA) - PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) mengumumkan segera melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.

"Target-target yang ada ini, ke depan kami ingin KBS maju dan gerak cepat, insyAllah akan IPO dan masuk ke 'market'. IPO adalah salah satu cara mengoptimalkan aset Krakatau Steel," ujar Direktur Utama (Dirut) PT KBS Akbar Djohan dalam keterangan tertulisnya usai ditunjuk Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) 
Silmy Karim sebagai Dirut PT KBS di Jakarta, Rabu.

Akbar mengatakan, KBS adalah badan usaha pelabuhan yang sahamnya 100 persen sahamnya milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, terletak di Cigading yang biasa juga disebutkan sebagai Cigading Port berada dalam kawasan Cilegon, Provinsi Banten.

Krakatau Bandar Samudera merupakan aset nasional Republik Indonesia karena merupakan pelabuhan curah terbesar di Indonesia dengan memiliki infra dan suprastruktur yang terdiri dari dua terminal besar dan 17 dermaga. Kelebihan yang dimiliki seperti kedalaman minus 21 meter.

"Kapasitas dari pelabuhan kami dapat melayani 25 juta ton per tahun sehingga investasi 'equipment' dan tidak kalah penting adalah sumber daya manusia (SDM) yang dibekali dengan teknologi yang sudah kita kembangkan," katanya.

Baca juga: Krakatau Steel telah terima dana PEN Rp2,2 triliun
Baca juga: Krakatau Steel terbitkan obligasi Rp3 triliun


Dengan mengusung slogan "Smart Port and Logistic Services'" menjadikan target KBS dengan kelebihan dan fasilitas infrastruktur yang dimiliki bertekad akan membawa perseroan bisa bersaing tidak hanya di kancah nasional, tetapi akan dibawa ke kancah regional maupun internasional.

"Targetnya ke regional dan bahkan ke internasional selanjutnya. Modal dasar kami adalah SDM yang sudah terbukti dengan pengalaman-pengalaman kontrak kerja dan pencapaian-pencapaian yang diberikan oleh lembaga independen," ungkapnya.

Dia berharap, seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Banten dapat menciptakan ekosistem yang dapat memberikan dorongan kepada industri dalam bentuk relaksasi perpajakan maupun insentif dari pemda dan pelayanan maksimal bagi industri dan pengusaha sehingga dapat memberikan pertumbuhan ekonomi bagi provinsi dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Untuk itu, pihaknya secara internal segera memberikan konsep nilai tambah kepada para pelanggan dan juga keyakinannya atas infrastruktur yang sudah dimiliki untuk dapat menjadi bagian dari program pemerintah, yakni ekosistem logistik nasional sebagaimana sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
 

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021