Peran serupa pernah sukses saat Indonesia menggelar program vaksinasi polio beberapa tahun silam
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong Komando Daerah Militer (Kodam) terus berperan dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19 dengan melibatkan Bintara Pembina Desa dan Polri yang memiliki Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban.

Menurut Moeldoko, Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtibmas) dapat dilibatkan sebagai garda terdepan dalam menyosialisasikan, mengawal pendistribusian, hingga pelaksanaan vaksinasi.

"Peran serupa pernah sukses saat Indonesia menggelar program vaksinasi polio beberapa tahun silam,” ujar Moeldoko saat menggelar rapat koordinasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19, bersama delapan Panglima Kodam secara daring dari Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa.

Moeldoko menyampaikan program vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu upaya kuat pemerintah menanggulangi pandemik.

Dia menjelaskan vaksin Sinovac telah melalui uji klinis dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan kehalalan vaksin ini.

Baca juga: Moeldoko sebut prosedur vaksinasi Presiden sama seperti masyarakat

Baca juga: Hoaks, Moeldoko sebut vaksin untuk Jokowi berbeda


"Pemerintah menunjukkan komitmen kuat untuk menempatkan keselamatan masyarakat pada prioritas paling tinggi," ujarnya menegaskan.

Moeldoko menyampaikan apresiasi-nya kepada para Panglima Kodam yang telah menjalankan peran-nya dalam menyukseskan vaksinasi COVID-19. Menurutnya, sebagai satuan teritorial, Kodam memiliki peran sangat strategis dalam menyukseskan program vaksinasi.

Pada kesempatan yang sama, Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani menuturkan pihaknya masih menerima informasi adanya penolakan vaksinasi COVID-19 oleh masyarakat.

Oleh karena itu, KSP mengundang para Panglima Kodam untuk memaparkan laporan dan informasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayah teritorial masing-masing.

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman menyampaikan, di wilayahnya belum ada penolakan vaksinasi COVID-19.

Dudung menyampaikan Kodam Jaya telah menyosialisasikan vaksinasi COVID-19 sebelum pelaksanaan, meskipun masih ditemui adanya hoaks terutama soal kehalalan dan dampak setelah vaksin.

"Kami juga melakukan pendampingan, pelaksanaan dan melakukan pengamanan dan melibatkan Babinsa untuk 'door to door'," tutur Dudung.

Sedangkan Panglima Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan perlunya sosialisasi secara masif kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19.

"Kami juga memberi contoh dengan ikut menjadi penerima vaksin dan sampai saat ini sebagian besar masyarakat di Jawa Barat menerima dan mendukung adanya vaksin," ujar Nugroho Budi Wiryanto.

Sementara itu, Panglima Kodam 19 Cendrawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menjelaskan, masyarakat Papua menerima program vaksinasi, meskipun masih ada segelintir kelompok yang melakukan penolakan.

Yogo pun menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus menyosialisasikan vaksinasi ke masyarakat dan kepada tokoh masyarakat yang masih menolak vaksin.

"Tapi perlu sistem informasi satu data sehingga program ini tepat guna dan tepat sasaran," ucap Yogo.

Baca juga: Moeldoko tekankan maslaah COVID-19 adalah persoalan bersama

Baca juga: Berproses mewujudkan kekebalan komunitas

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021