Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak hujan berpeluang Januari sampai Februari 2021, sehingga berpotensi terjadi bencana banjir dan tanah longsor.
Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten kembali mengingatkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan bencana banjir dan tanah longsor.

"Peringatan kewaspadaan itu guna menghindari jatuh korban akibat bencana alam," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Minggu.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak hujan berpeluang Januari sampai Februari 2021, sehingga berpotensi terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah langganan banjir dan longsor jika cuaca buruk yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.

Pengalaman banjir bandang dan tanah longsor awal 2020 di enam kecamatan di Kabupaten Lebak mengakibatkan sembilan korban jiwa dan ribuan warga mengungsi.

Selain itu juga puluhan infrastuktur dan ratusan rumah warga hilang dan rusak berat akibat bencana alam tersebut.
Baca juga: Warga selatan Lebak bentuk komunitas Gugus Mitigasi Bencana
Baca juga: BPBD Lebak terus waspadai bencana alam di tengah pandemi COVID-19


"Kami minta warga agar waspada jika curah hujan lebat dengan intensitas tinggi,terlebih malam hingga dinihari," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, daerah rawan bencana banjir di Kabupaten Lebak tersebar di 12 kecamatan dan tanah longsor di 16 kecamatan.

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam itu hingga ribuan kepala keluarga dengan tofografinya perbukitan, pegunungan dan aliran sungai.

Untuk mengantisipsi bencana alam, kata dia, warga sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman jika curah hujan meningkat.

BPBD Lebak menyiapkan peralatan evakuasi guna menyelamatkan masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi banjir dan longsor di antaranya perahu karet, pakaian pelampung, genset, gas, kendaraan operasional, dan alat berat.

Selain itu, tenda, persediaan logistik, dan obat-obatan agar tidak menimbulkan kerawanan pangan dan serangan penyakit.

"Kami telah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dengan mengoptimalkan posko utama di kantor BPBD selama 24 jam dengan melibatkan petugas kebencanaan dan relawan sebanyak 20 orang," katanya.
Baca juga: BPBD Banten ingatkan warga waspada curah hujan tinggi

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021