Blitar (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, menyelidiki temuan sekeluarga yang ditemukan meninggal dunia diduga bunuh diri dan saat ini jenazah sudah dievakuasi dari rumah duka di Desa Sumberjo.

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengemukakan kejadian itu diketahui berawal dari tetangga korban yang mendapatkan telepon dari anak pertama korban, Henok (30) yang bekerja di Timor Leste, agar mengecek keberadaan keluarganya.

"Menindaklanjuti laporan masyarakat diduga awalnya laporan bunuh diri. Kami cek ke TKP, ditemukan benar ada tiga orang, pemilik rumah dan anaknya dua orang. Kondisinya sudah meninggal dunia," kata Kapolres di Blitar, Jumat.

Baca juga: Sekeluarga Tewas, Diduga Pembunuhan dan Bunuh Diri

Ketiga korban adalah Suyani (67) dengan dua orang anaknya yang bernama Nanda Finza Fransisca (22) dan Samuel Ardyan Pradana (10). Mereka tinggal di Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Kapolres mengatakan Suyani yang merupakan bapak dari kedua anak tersebut ditemukan tergantung di dalam kamar. Sedangkan dua orang anaknya ditemukan di kamar lainnya juga sudah meninggal dunia.

"Pemilik rumah meninggal dunia gantung diri, kemudian dua anaknya di satu kamar (kamar lainnya) kondisinya sudah meninggal dunia," kata dia.

Polisi juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi itu. Petugas juga memeriksa kondisi jenazah. Di tubuh korban ditemukan luka lebam di bagian leher. Namun, luka itu juga bisa terjadi ketika dicekik. Sedangkan, pada anak laki-laki mengeluarkan busa di mulutnya.

"Itu yang akan kami cek melalui proses autopsi untuk mengetahui faktor penyebabnya," kata dia.

Baca juga: Ibu dan dua anak tewas minum racun serangga

Kapolres juga menambahkan, di lokasi rumah korban, petugas tidak menemukan tanda-tanda adanya orang masuk secara paksa. Kendaraan bermotor milik korban juga masih terparkir dengan rapi. Kunci motornya juga ada termasuk sejumlah uang.

"Jadi, keterangan saksi, di depan (pintu depan) kondisi terkunci sehingga melalui jalan belakang (pintu belakang). Itu memang pintu darurat, tidak ada kuncinya. Kemudian juga barang milik korban ada, motor terparkir, kuncinya di dalam. Sejumlah uang ada, sehingga ini yang akan kami selidiki lebih lanjut prosesnya," kata dia.

Pihaknya terus mendalami kasus tersebut termasuk mendalami informasi dari para tetangga dan keluarga. Dengan itu, diharapkan kasus itu bisa terungkap. Polisi juga sudah memasang garis polisi di lokasi itu, guna memudahkan penyelidikan.

Sementara itu, di rumah korban para tetangga juga berkumpul sambil menunggu proses evakuasi jenazah oleh petugas. Saat ini, ketiga jenazah sudah dievakuasi dari rumah duka.

Baca juga: Kasus bunuh diri melonjak 200 persen sejak "lockdown"? Cek faktanya!

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021