Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berharap Jalan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) dapat menumbuhkan perekonomian di kawasan Balaraja dan sekitarnya.

"Tol Serpong – Balaraja ini nantinya diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian di kawasan Balaraja dan sekitarnya," ujar Sekretaris BPJT Triono Junoasmono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Selain itu, Triono menambahkan bahwa jalan tol ini merupakan salah satu akses yang menghubungkan dengan kota Maja yaitu kota baru yang diinisiasi oleh Pemerintah.

Jalan tol Serpong – Balaraja seksi IA memiliki panjang 5,15 Km. Seksi IA terdiri dari tiga paket dimana paket 1 dengan panjang 2,3 Km, paket 2 sepanjang 0,9 Km dengan progres kontruksi 43,46 persen dan paket 3 dengan panjang 1,9 Km dan progress kontruksi 14,25 persen.

Jalan tol ini ditargetkan dapat selesai konstruksinya pada akhir tahun 2021.

Kemudian, tantangan pembangunan jalan tol Serpong – Balaraja salah satunya adalah pembebasan lahan.

Baca juga: Kementerian PUPR siapkan Rp10,5 miliar bedah rumah di Papua Barat

Pembangunan Jalan Tol Serpong - Balaraja sepanjang 39,80 km yang menghubungkan wilayah barat Jakarta, tepatnya dari Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Tangerang.

Tol ini merupakan sambungan dari ruas Tol Ulujami-Serpong yang dirancang untuk mempersingkat waktu tempuh dari Serpong (BSD) menuju Jakarta dan Merak.

Saat ini telah dimulai pembangunan oleh kontraktor PT Trans Bumi Serbaraja untuk Seksi 1A sepanjang 5,2 Km yang terdiri dari 3 paket pekerjaan dengan target selesai September 2021.

Jalan tol Serpong - Balaraja direncanakan memiliki delapan Simpang Susun (SS) yang bisa menjadi akses baru dari Serpong hingga Balaraja yakni SS CBD, SS Industri, SS Legok, SS Mekar Jaya, SS Pasir Barat, SS Jambe, SS Cileles, dan SS Tigaraksa.

Tol Serpong-Balaraja terdiri atas tiga seksi, yakni seksi I (BSD–Legok) sejauh 11,3 km, seksi II (Legok–Tigaraksa Selatan) 10,7 km, dan seksi III (Tigaraksa Selatan–Balaraja) 17,8 km dengan total nilai investasi sebesar Rp6,04 triliun dan biaya konstruksi sekitar Rp2,70 triliun.

Baca juga: PUPR: SPAM Jatiluhur-Karian jadi andalan pasok air baku Jakarta

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021