Garut (ANTARA) - Kepolisian Resor Garut masih mencari seorang guru ngaji yang dilaporkan telah berbuat asusila terhadap muridnya seorang gadis di bawah umur di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Pelaku pencabulan sudah tidak ada di rumah, dalam pencarian," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat di Garut, Selasa.

Ia menuturkan perbuatan asusila oleh guru mengaji itu memicu amarah warga yang meluapkan dengan membakar rumah semi permanen yang biasa digunakan tempat untuk ngaji oleh pelaku di Desa Dangiang, Kecamatan Cilawu, Garut, Senin (5/4) malam.

Baca juga: Polisi tangkap pelaku pencabulan terhadap dua anak

Sejumlah polisi dan TNI, kata Muslih, langsung menuju lokasi kejadian, kemudian mencari guru ngaji inisial RS (41) yang diketahui sudah tidak ada di kampung tersebut.

Selanjutnya orang tua korban melaporkan dugaan asusila oleh guru ngaji tersebut ke polisi dan kasusnya ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Garut.

"Orangnya (pelaku) kabur, orang tua korban baru laporan ke SPKT jam 10.00 WIB," kata Muslih.

Baca juga: Kasus pencabulan di Jakarta Utara terungkap dari uang Rp50 ribu

Ia menyampaikan adanya aksi pembakaran bangunan semi permanen itu merupakan spontanitas warga yang kesal terhadap guru ngaji tersebut karena diduga telah berbuat asusila.

Dugaan asusila itu, kata Muslih, muncul karena korban menceritakan pengalaman pahitnya kepada orang tuanya, lalu keluarga korban dan warga lain menunjukkan kekesalannya dengan mendatangi rumah guru ngaji tersebut.

"Warga ini sudah lama curiga, tapi baru dapat bukti dari ucapan korban kemarin (Senin) malam," katanya.

Kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Garut dan korban sudah dimintai keterangannya.

Baca juga: Polisi tangkap pelaku pencabulan dua anak kandung di Medan

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021