Bandara masih ditutup belum bisa didarati pesawat udara karena genangan banjir masih tinggi
Kupang (ANTARA) - Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Khristofel Praing mengatakan Bandara Umbu Mehang Kunda masih tutup karena air banjir masih mengenangi kawasan bandara dampak bencana alam badai tropis Seroja pada Minggu-Senin (4-5/4).

"Bandara masih ditutup belum bisa didarati pesawat udara karena genangan air banjir masih tinggi," kata Khristofel Praing ketika dihubungi dari Kupang, Rabu.

Baca juga: Akibat badai Seroja, Bupati: Bendungan Kambaniru di Sumba Timur jebol

Khristofel Praing mengatakan hal itu terkait penanganan dampak bencana alam badai tropis Seroja di Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba.

Menurut dia, genangan air banjir di kawasan Bandara Mehang Kunda merupakan luapan air banjir dari Bendungan Kambaniru yang jebol akibat terjangan air banjir.

Baca juga: Gempa 5,0 SR guncang Sumba Timur tidak berpotensi tsunami

Ia mengatakan kedalaman air banjir dalam kawasan bandara mencapai 50 cm termasuk mengenangi terminal penumpang dan perkantoran di Bandara Umbu Mehang Kunda.

Menurut dia, semua aktivitas di bandara itu menjadi lumpuh total akibat badai Seroja.

Baca juga: Bupati Lembata tetapkan status tanggap darurat bencana hingga 17 April

"Akses jalan masuk ke bandara juga masih ditutup karena tidak bisa dilintasi kendaraan akibat genangan banjir masih tinggi, sehingga masyarakat harus cari jalan alternatif apabila menuju kawasan pemukiman penduduk di sekitar bandara," tegasnya.

Selain Bandara Mehang Kunda, menurut dia, rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar kawasan Bandara Mehang Kunda juga masih tergenang air banjir, sekalipun tidak seperti dalam di kawasan Bandara Mehang Kunda.

Baca juga: Korban meninggal akibat bencana alam di Adonara capai 50 orang

Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di NTT bertambah menjadi 10.755 orang

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021