Surabaya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya menyatakan secara umum belum ada laporan bangunan rusak di Kota Surabaya akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,7 terjadi di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, Jatim, Sabtu.

"Secara umum belum ada laporan bangunan rusak. Cuma sempat menimbulkan kepanikan warga," kata Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto saat dikonfirmasi ANTARA.

Meski demikian, lanjut dia, ada laporan yang belum jelas dan masih perlu dikonfirmasi yakni mengenai adanya garasi rumah warga di Semolowaru yang mengalami rusak saat gempa terjadi.

"Tapi itu belum diketahui dampak gempa atau tidak," ujarnya.

Baca juga: Getaran gempa di Malang terasa hingga di Pamekasan
Baca juga: BPBD lakukan pendataan dampak gempa di Kabupaten Malang


Irvan mengatakan pantauan BPB Linmas kepanikan terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan di Surabaya, seperti halnya di WTC, Pusat Grosir Surabaya (PGS) dan Galaxy Mall.

"Jadi pengunjung di dua mal itu sempat semburat saat gempa itu terjadi. Sedangkan untuk di Tunjungan Plaza (TP) sempat panik tapi gak terlalu berhamburan," katanya.

Berdasarkan laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi terjadi di 90 kilometer barat data Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan kedalaman 25 kilometer.

Gempa terjadi pada koordinat 8.95 Lintang Selatan (BT), 112.48 Bujur Timur (BT), tersebut terjadi selama 37 detik.

BMKG menyatakan bahwa gempa bumi yang juga dirasakan di beberapa wilayah lain di Jawa Timur tersebut, tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Sejumlah bangunan di Kabupaten Blitar rusak terkena gempa bumi
Baca juga: BMKG sebut gempa di Kabupaten Malang sebabkan kerusakan sejumlah rumah

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021