Jakarta (ANTARA) -- Untuk lebaran tahun ini, Pemerintah melalui Kantor Menko Perekonomian telah mewajibkan semua perusahaan swasta membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pekerja mereka secara penuh. 

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan bahwa selain membelanjakan THR untuk kebutuhan primer menjelang lebaran, THR juga bisa digunakan secara bijak untuk hal lain yang bermanfaat dalam jangka panjang seperti menambah tabungan dan investasi, dana darurat ataupun juga bisa untuk membeli rumah misalnya. 

"Apalagi menurut studi Rumah.com, saat ini adalah kondisi termudah untuk membeli rumah," jelas Marine.

Dengan besaran THR yang bisa mencapai sebesar satu bulan gaji penuh tersebut maka THR sangat potensial dialokasikan sebagai dana tambahan untuk uang muka pembelian rumah. Namun sebelum mengalokasikan THR untuk dana tambahan membayar Down Payment (DP) rumah, sebaiknya sudah mengetahui pengeluaran riil tahunan dahulu. Sehingga THR bisa digunakan untuk membantu membayar DP rumah asalkan sudah dikurangi dari kebutuhan pengeluaran riil tahunan tersebut. 

Marine menambahkan, menyisihkan THR sebagai pembayaran DP rumah adalah langkah yang tepat dan bijak karena memprioritaskan penggunaan uang untuk hal yang merupakan kebutuhan bukan sekedar keinginan. 

"Apalagi harga rumah maupun hunian lainnya secara umum selalu naik setiap tahunnya dimana kenaikan harganya lebih tinggi dari inflasi," tambahnya.

Agar bisa menyisihkan dana THR yang diterima setahun sekali sebagai DP untuk membeli rumah impian, pekerja bisa membuat simulasi perhitungan. Contohnya, dari 100% dana THR, 30% bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dan membiayai pengeluaran bulanan. Kemudian 30% dana THR lainnya dapat digunakan untuk keperluan menyambut lebaran. Sehingga sisa 40% dari dana THR dapat disimpan untuk mengumpulkan DP rumah. Namun jika jumlah THR-nya terbatas dan ingin mewujudkan rencana membeli rumah, maka rayakan lebaran dengan sehemat mungkin.

Setelah memperkirakan berapa dana THR yang bisa disisihkan untuk membeli rumah, maka pekerja sebaiknya mulai mencari daerah hunian yang akan diincar dan menyesuaikan dengan kemampuan finansialnya. Apalgi menurut Marine, berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2021 menunjukkan terjadinya penurunan harga properti dan kenaikan suplai properti.

"Turunnya harga properti dan naiknya suplai properti menunjukkan bahwa pasar properti masih berada dalam situasi buyers market. Sehingga bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat termudah untuk membeli hunian. Pembeli rumah pertama akan dimanjakan oleh melimpahnya pilihan properti dengan harga yang bersaing, fasilitas DP Rumah Nol Persen dan pembebasan PPN 100 Persen yang dikeluarkan kebijakannya oleh Pemerintah," jelas Marine.

Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2021, turunnya indeks harga pada Q4 2020 disebabkan oleh penurunan di sejumlah wilayah. Pada Q4 2020, RIPMI-H untuk wilayah DKI Jakarta turun sebesar 1,19% dibandingkan kuartal sebelumnya. DI Yogyakarta mengalami penurunan terbesar yakni sebesar 1,96% (quarter-on-quarter). Jawa Timur juga mengalami koreksi negatif sebesar 1,47% (quarter-on-quarter).

DKI Jakarta mengalami penurunan secara merata di kisaran 1,2% per kuartal. Wilayah dengan penurunan harga terbesar adalah Jakarta Pusat, yang turun sebesar 2,2% (quarter-on-quarter). Sementara itu, Jakarta Utara turun sebesar 1,6% (quarter-on-quarter). Turunnya harga di kedua wilayah Jakarta ini terjadi baik di segmen rumah tapak maupun apartemen.

Wilayah lain yang bisa dijadikan incaran adalah Kabupaten Tangerang, dimana indeks harganya turun sebesar 2,1% secara kuartalan pada Q4 2020 lalu. Ini adalah pertama kalinya harga properti di kawasan sunrise property tersebut mengalami penurunan secara kuartalan dalam satu tahun terakhir. Menurut Marine, turunnya harga properti di Kabupaten Tangerang masih dalam batas wajar.

Sementara jika ingin mengincar hunian sekaligus sebagai sarana investasi maka Kecamatan Tangerang dan Cikarang menjadi dua area yang paling prospektif. Kecamatan Tangerang dan juga Cikarang Raya jadi kawasan yang menawarkan peluang terbaik bagi konsumen di masa sekarang.

Berdasarkan analisis Rumah.com, kedua area ini didukung fasilitas umum yang lengkap, mempunyai banyak pilihan akses transportasi umum dan pribadi, serta perkembangan infrastruktur yang pesat. Kecamatan Tangerang misalnya, sebagai kecamatan yang menjadi pusat Kota Tangerang ini punya fasilitas umum dan infrastruktur yang lengkap.

Kecamatan Tangerang didukung keberadaan dua stasiun Kereta Rel Listrik commuter line (Stasiun Tangerang dan Stasiun Tanah Tinggi) yang memberikan akses langsung ke wilayah Jakarta Barat. Kecamatan Tangerang juga punya akses yang baik ke bandara dan tol lingkar luar Jakarta. Untuk urusan belanja dan pendukung gaya hidup, area ini juga dimanjakan keberadaan lima mal sekaligus seperti TangCity Mall dan Lippo Karawaci.

Sementara Cikarang yang dikenal sebagai kawasan industri, merupakan sebuah kawasan hunian kota mandiri yang punya fasilitas lengkap dan modern serta didukung kemudahan akses dari dan menuju kawasannya. Selain bisa diakses via Tol Jakarta Cikampek, konektivitas Cikarang juga didukung sejumlah infrastruktur baru seperti elevated toll, Kereta Api Double Double Track, hingga pembangunan Light Rapid Transit (LRT) yang terhubung ke Jakarta.

Sarana pendidikan di Cikarang pun lengkap dan berkualitas seperti Sekolah Presiden dan Sekolah Pelita Harapan, dan juga terdapat rumah sakit berkelas internasional. Selain itu ada banyak mall modern dan megah yang tak kalah dengan mall di Jakarta seperti Mall Lippo Cikarang dan Mayfair Plaza Indonesia. Jadi tak heran jika Cikarang dikategorikan sebagai salah satu kawasan sunrise property.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021