Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan pihaknya sedang meneliti penyebab kembali munculnya klasterperkantoran di Ibu Kota akhir-akhir ini.

"Atas peningkatan itu, kami sedang cek kembali apa yang menjadi penyebab, apakah terjadinya di perkantoran atau diawali dengan klaster rumah, misalnya, atau apakah di perjalanan pergi, di perjalanan pulang atau di kantor itu sendiri, atau di tempat lain, ini memang sedang kami cek kembali," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.

Meski demikian, Riza mengaku tak menutup kemungkinan hal ini juga karena adanya beberapa pelonggaran seperti sektor usaha yang sudah hampir semua diperbolehkan beroperasi (dari sebelumnya hanya 11 sektor prioritas) dan jam operasional yang diperpanjang.

"Memang kita tahu belakangan terjadi beberapa pelonggaran, tetapi pelonggarannya tidak signifikan, tetap dalam kapasitas yang lama yaitu 50 persen, jam operasional tetap dibatasi, semuanya tetap dibatasi, sekalipun ada pelonggaran dan kita minta semuanya termasuk perkantoran melaksanakan protokol kesehatan," ujar Riza.

Atas peningkatan kasus di klaster perkantoran ini, Riza meminta seluruh satgas di setiap perkantoran para pimpinan perusahaan, hingga karyawan harus lebih ketat dan lebih berhati-hati menjaga protokol kesehatan, meski vaksinasi juga telah dilaksanakan dengan cukup baik dan sukses.

"Tidak berarti setelah vaksinasi kita lengah apalagi mengabaikan prokes, justru semakin tingginya vakisinasi kami minta justru semakin ditingkatkan prokes atau 3M sehingga dapat mempercepat proses penurunan penyebaran yang pada akhirnya dapat memutus penyebaran," kata Riza.

Baca juga: Peningkatan kasus klaster perkantoran di DKI Jakarta harus diteliti
Baca juga: Wagub DKI Jakarta berharap perkantoran taati protokol kesehatan


"Jangan sebaliknya, karena vaksinnya tinggi kemudian kita malah melonggarkan atau lengah dan sebagainya. Jadi semakin tinggi vaksinnya, kita ikut berjuang bersama peningkatan vaksin dengan cara meningkatkan upaya-upaya tindakan kita sesuai dengan prokes. Terus tingkatkan juga evaluasi, pengawasan," kata Riza.

Pemerintah DKI Jakarta meminta masyarakat mewaspadai klaster perkantoran. Selama April ini jumlah pekerja yang terpapar COVID-19 dari klaster perkantoran meningkat.

"Jumlah kasus konfirmasi COVID-19 pada klaster perkantoran dalam seminggu terakhir mengalami kenaikan," tulis akun instagram @dkijakarta, Minggu (25/4).

Jumlah kasus aktif dari klaster perkantoran mencapai 425 kasus dari 177 perkantoran yang tercatat dalam periode 12-18 April 2021. Padahal sepekan sebelumnya, pada 5-11 April 2021, hanya terdapat 157 kasus positif Covid-19 di 78 perkantoran.

Sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di klaster perkantoran terjadi pada karyawan kantor yang sudah menerima vaksinasi COVID-19.

"Meski sudah mendapatkan vaksinasi, bukan berarti seseorang akan 100 persen terlindungi dari infeksi COVID-19," tulis akun tersebut.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021