Jakarta (ANTARA) - Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Arief Daryanto mengatakan ke depan tata niaga pertanian akan semakin menarik terutama karena terkait dengan isu eksternal dan internal.

“Pada era COVID-19, daya beli masyarakat menurun. Banyak sektor yang tumbuh negatif kecuali pertanian. Sektor pertanian dinilai sebagai sektor penyelamat perekonomian,” ujar Arief Daryanto dalam peluncuran bukunya yang berjudul Tata Niaga Pertanian yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Baca juga: UT- IPB University kolaborasi lakukan sinergi lintas keilmuan

Baca juga: Mahyudin minta pemerintah benahi tata niaga pertanian


Buku tersebut membahas mengenai teori dasar tata niaga pertanian dan perkembangannya, disertai dengan contoh-contoh yang ada di kehidupan sehari-hari.

Dia menambahkan terdapat sejumlah tren global pertanian. Mulai dari memproduksi hasil pertanian lebih, menjaga kelangsungan alam dan mengurangi limbah, banyak habitat alami baik tumbuhan maupun hewan yang populasinya menurun, hingga pusat perekonomian mulai beralih dari barat ke timur.

Untuk Indonesia, kata dia, terjadi peningkatan kepedulian mengenai harga, beralih ke perdagangan modern, beralih ke makanan buatan rumah dan segar, kepedulian terhadap keamanan makanan dan kebersihan, hingga memperpendek rantai pasok.

Meski buku tersebut baru masuk tahap peluncuran, telah menghasilkan beberapa kerja sama internasional. Sejumlah kerja sama penelitian internasional yang terjalin, di antaranya dengan The Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), Queensland University, Deakin University serta University of Adelaide.

Tujuan penelitian-penelitian tersebut untuk meningkatkan daya saing rantai pasok dalam industri hortikultura yang bersifat pertumbuhan inklusif bagi petani atau peternak skala kecil.

Baca juga: Rektor IPB optimistis petani dan pertanian Indonesia bisa maju

Arief Daryanto merupakan penulis bahan ajar di Universitas Terbuka (UT). Sebagian besar bahan ajar pada program studi agribisnis UT ditulis oleh pakar atau dosen dari IPB.

Rektor UT, Prof Ojat Darojat mengatakan materi yang terjamin dari sisi keilmuan dan kemutakhiran juga tidak diragukan lagi. Sistem penulisan bahan ajar UT mengacu pada prosedur yang mutunya telah terstandar.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021