Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan terus memasok kebutuhan tenaga kesehatan untuk mengoptimalkan pelayanan medis di sejumlah daerah pelosok Provinsi Papua.

"Kalau pemenuhan tenaga kesehatan, tentu ini menjadi prioritas kami. Baik dokter umum, dokter spesialis maupun tenaga kesehatan yang lain," kata Sekretaris Badan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Kesehatan, Trisa Wahjuni Putri melalui sambungan telepon, Sabtu sore.

Fokus pengentasan masalah kesehatan antara lain, akselerasi penurunan angka kematian ibu dan bayi, akselerasi percepatan untuk penanganan stunting dan gizi masyarakat, menangani masalah obesitas, dan mengurangi minat merokok terutama pada anak-anak.

Baca juga: Desa sangat tertinggal di Papua menurun selama 2015-2020

Target tersebut dikerjakan melalui serangkaian kegiatan inovatif termasuk membudayakan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

Masyarakat harus terbiasa dengan makan makanan sehat, membudayakan cek kesehatan secara rutin, dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Trisa menambahkan Kemenkes juga telah mendirikan sejumlah fasilitas pendidikan di sejumlah daerah di Papua untuk mencetak tenaga andal pada bidang kesehatan.

Secara institusi, kata Trisa, Kemenkes telah mendirikan lembaga pendidikan di antaranya Politeknik Kemenkes di Jayapura dan Sorong serta beberapa program studi (prodi) kesehatan di Marauke dan Timika.

Dilansir dari situs resmi Pemerintah Provinsi Papua, dilaporkan jumlah tenaga kesehatan di wilayah setempat hingga kini mencapai 3.464 orang yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum dan bidan.

Baca juga: Pangdam Kasuari buka komunikasi dengan tokoh Papua cegah paham radikal

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan pemenuhan tenaga kesehatan salah satunya dilakukan melalui program Nusantara Sehat yang bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan primer di sejumlah daerah, termasuk Papua.

Program tersebut menjamin akses kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, daerah perbatasan maupun daerah terpencil.

"Artinya, hak masyarakat dalam mendapatkan akses kesehatan terjamin," kata Oscar.

Pada 2021, Kemenkes telah menempatkan sebanyak 225 peserta Nusantara Sehat di 33 lokus pada 18 kabupaten dan sepuluh provinsi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Oscar berharap pimpinan Puskesmas di daerah atau dinas kesehatan setempat sudah memiliki database, mekanisme, dan manajemen dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya.

"Di Puskesmas itu dikuatkan apa yang harus dicapai, apa yang ditargetkan, apa yang dilakukan," kata Oscar.

Baca juga: Mendes PDTT: IPM Papua meningkat jadi 60,44 pada 2020
Baca juga: Pasukan TNI-Polri mulai dikirim ke Ilaga buru kelompok bersenjata
Baca juga: Asmat masuk 3T, telekomunikasi masih jadi hambatan pembelajaran daring

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021