Tanjungpinang (ANTARA) - Warga Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, mulai antusias berburu barang-barang diskon di pusat belanja Ramayana menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, Minggu (2/5) malam.

Salah satu tempat belanja terbesar di pusat ibu kota itu menjual aneka ragam barang murah meriah, terutama pakaian baju dan celana.

Dari penelusuran ANTARA, pakaian baju seperti kemeja pria yang biasa dijual kisaran Rp200 ribu per helai, kini dijual Rp100 ribu untuk dua helai.

Begitu pula celana jeans pria, dari kisaran harga Rp50p ribu per helai, kini dijual Rp100 ribu hingga Rp175 ribu per helai.

Baju kaos anak-anak pun demikian, dari harga asalnya Rp50 ribu per helai, kini dijual Rp100 ribu untuk lima helai.

Baca juga: Wagub DKI ingatkan masyarakat rem belanja di pasar menjelang Lebaran

Seorang pembeli Basri memboyong istri dan anak-anaknya berbelanja pakaian murah dalam rangka menyambut lebaran.

Basri membeli sepasang baju kaos dan celana jeans, seharga Rp50 ribu dan Rp100 ribu.

"Meski barangnya murah, tapi kualitas masih oke," kata Basri.

Pembeli lainnya Erna mengaku membeli sepasang sepatu lebaran buat sang anak. Harganya sekitar Rp100 ribu.

Setiap tahun khususnya jelang lebaran, dia dan keluarga memang rutin berbelanja di Ramayana karena banyak barang diskon.

Apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19. Barang-barang diskon tentu sangat diminati oleh masyarakat.

"Beli barang murah tak apa, ekonomi juga tengah sulit imbas pandemi. Yang penting lebaran tahun ini tetap ada yang baru untuk anak-anak," ujar Erna.

Baca juga: Warga diingatkan jangan belanja Lebaran berlebihan, hemat saat Corona

Kendati dipadati warga yang berbelanja berbagai kebutuhan lebaran, pihak Ramayana tetap memperketat protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Di pintu masuk kedatangan pengunjung, seorang petugas mengawasi ketat tiap-tiap pengunjung yang ingin masuk ke dalam area tersebut.

Pengunjung diwajibkan memakai masker, mengukur suhu tubuh, dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.

Baca juga: Pertokoan di Mataram kesulitan terapkan "physical distancing"
Baca juga: Masyarakat Surabaya antusias berbelanja ke pusat perbelanjaan

Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021