Palembang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan melacak empat kasus COVID-19 varian India B1617 yang baru diumumkan pemerintah pusat untuk menyelidiki kontak-kontak dari kasus tersebut.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri, Senin, mengatakan, empat kasus tersebut berasal dari Kota Palembang, Prabumulih, Kabupaten Muara Enim dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

"Ada tiga kasus berjenis kelamin laki-laki dan satu wanita, semuanya warga setempat," ujarnya.

Baca juga: Virus corona varian dari India ditemukan di Kotawaringin Timur

Menurut dia, terdeteksinya kasus itu sama dengan penemuan varian B117 pada Maret 2021, yakni sampel keempat kasus yang sebelumnya menjalani isolasi di RSUP Mohammad Hoesin Palembang dikirim secara acak ke Kemenkes untuk diperiksa dan hasilnya positif B1617.

Dinkes melakukan pelacakan untuk mengonfirmasi ulang data riwayat perjalanan dan kontak-kontak kasus sebelum menjalani isolasi COVID-19 pada Januari 2021.

Namun Yusri mengaku proses pelacakan agak terhambat karena terdapat kasus yang tidak lagi menetap di Sumsel.

"Sampai sekarang kami belum menerima hasil penyelidikan dari empat daerah itu, tapi tetap kami upayakan semuanya ketemu," kata dia menambahkan.

Baca juga: Ilmuwan Inggris akui varian baru virus corona India mengkhawatirkan

Sementara terkait masuknya COVID-19 varian India itu ke Sumsel, menurutnya sangat dimungkinkan virus tersebut telah menjadi transmisi lokal di daerah ini sejak Januari 2021.

"Sebab yang positif ini warga lokal dan ada yang tidak punya riwayat perjalanan, artinya ada yang membawa dari luar dan menyebar antar-orang lokal," katanya menjelaskan.

Ia juga menyebut sejauh ini varian COVID-19 yang terkonfirmasi berada di Sumsel baru B117 dan B1617, sehingga masyarakat diminta tetap waspada dengan selalu menerapkan protokol kesehatan karena keduanya memiliki daya tular lebih cepat dibanding COVID-19.

Baca juga: Menko PMK sebut Medan pintu masuk pekerja migran jelang Lebaran
Baca juga: Inilah fakta tentang varian India saat COVID-19 melanda Asia Selatan

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021