isolasi mandiri di rumah, khawatir mereka tetap beraktivitas di luar
Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau memusatkan lokasi isolasi mandiri COVID-19 di Asrama Haji setempat.

"Keputusan ini sudah ditetapkan Wali Kota Batam Muhammad Rudi," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Selasa.

Pihaknya mencatat sekitar 700 orang melaksanakan isolasi mandiri di berbagai tempat. Mereka adalah yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan tes usap PCR dan positif tes antigen.

Saat ini, isolasi mandiri dilakukan di berbagai tempat, sehingga Satuan Tugas Penanganan COVID-19 daerah setempat kesulitan melakukan pengawasan. Maka pemerintah memutuskan untuk memberlakukan pusat isolasi mandiri.

"Sehingga ditetapkan Asrama Haji dijadikan Pusat Isolasi Mandiri Terpadu," kata dia.

Ia berharap, dengan isolasi terpusat, maka penanganan terhadap masyarakat yang menjalankan isolasi mandiri bisa lebih baik dan terkontrol.

Baca juga: BTKLPP: Varian COVID-19 B117 dari Inggris terdeteksi di Batam

Baca juga: 594 PMI masih jalani karantina dan isolasi di Batam


Wakil Wali Kota menyatakan rasa kekhawatirannya, apabila mereka yang dikonfirmasi positif melalui PCR dan positif antigen tidak menjalani isolasi mandiri dengan baik, maka penularan COVID-19 akan semakin tinggi.

"Kalau isolasi mandiri di rumah, kami khawatir nanti mereka tetap beraktivitas di luar," kata Wakil Wali Kota.

Dalam kesempatan itu, ia menyatakan pemerintah membentuk Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

Pembentukan Posko PPKM itu bertujuan menangani masyarakat yang terpapat dengan segera. Petugas di PPKM bertugas mendata dan menginformasikan kepada Satuan Tugas.

"Cepat kita tangani, sehingga tak ada penyebaran COVID-19," katanya.

Baca juga: Varian COVID-19 baru sebabkan angka penularan di Kepri tinggi

Baca juga: Di bawah nasional, kematian akibat COVID-19 di Batam 2,18 persen

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021