Kami sangat mengapresiasi pembangunan TOD ini karena memang masyarakat sangat membutuhkan hunian yang dekat dengan sarana transportasi.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Sri Rahayu menyatakan mendorong upaya memperbanyak pembangunan rumah susun (rusun) berbasis Transit Oriented Development (TOD) karena memiliki banyak keuntungan yaitu hunian yang dekat dengan moda transportasi.

"Kami sangat mengapresiasi pembangunan TOD ini karena memang masyarakat sangat membutuhkan hunian yang dekat dengan sarana transportasi," kata Sri Rahayu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Sri Rahayu juga telah memimpin pelaksanaan kunjungan kerja bersama sejumlah Anggota Komisi V DPR RI ke Rusun TOD di Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Banten, 27 Mei 2021.

Baca juga: Kementerian PUPR bakal bangun rusun bagi Ponpes di Sulawesi Utara

Ia menyatakan Komisi V DPR RI mengapresiasi sinergi antara Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait konsep pembangunan rusun berbasis TOD yaitu Rusun Samesta Mahata Serpong di Stasiun Rawa Buntu, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Menurut Sri, TOD merupakan hunian alternatif selain rumah tapak yang dapat menjadi pilihan tempat tinggal masyarakat sehingga perlu lebih banyak sinergi untuk mewujudkannya.

Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan Rusun TOD Rawa Buntu merupakan proyek sinergi BUMN di mana penyediaan lahan dari PT KAI dan pembangunannya oleh Perumnas dengan kontraktor PT Adhi Karya.

Rumah Susun berkonsep TOD Rusun Samesta Mahata Serpong itu dibangun di atas lahan seluas 24.626 meter persegi dan dibangun sebanyak enam tower atau menara dengan total hunian sebanyak 3.632 unit.

"Pada tahap pertama dibangun sebanyak tiga tower terdiri dari 1.816 unit terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian nonsubsidi," katanya.

Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusun TNI di Gorontalo senilai Rp19,5 miliar

Sementara itu, Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR, Fitrah Nur mengungkapkan, konsep hunian berbasis TOD merupakan upaya pengembangan perkotaan yang menuntut keterpaduan antar pola dan struktur ruang wilayah mulai dari perumahan, komersial, dan ruang rekreasi dengan saran transportasi umum yang dapat dijangkau masyarakat dengan berjalan kaki.

Fitrah Nur juga mengatakan selain Rusun Samesta Mahata Serpong, saat ini juga ada beberapa Rusun berkonsep TOD yang sedang dalam proses pembangunan yaitu Rusun TOD di Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Pondok Cina, dan Stasiun MRT Lebak Bulus.

Ia memaparkan beberapa keuntungan rumah susun TOD adalah tersedianya hunian layak, transportasi murah dan mudah dan yang paling penting bisa ikut serta dalam mengurangi polusi udara karena penggunaan kendaraan pribadi diharapkan juga bisa berkurang. "Konsep hunian berbasis TOD ini bisa dikembangkan di daerah lain untuk mengurangi polusi di Indonesia," ucapnya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021