Lombok Tengah, NTB (ANTARA News) - Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 2011 memprogramkan penanaman sejuta pohon asam untuk mengantisipasi pemanasan global.

"Pohon asam saat ini sudah mulai berkurang karena ditebang untuk bahan baku tungku tembakau," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Lombok Tengah H. Ijazudin, S.Sos, di Praya, Rabu.

Menurut dia petani saat ini banyak memerlukan pohon asam karena tanaman keras itu bagus digunakan untuk pembakaran atau pengeringan tungku tembakau.

"Pohon asam saat ini dicari petani. Kalau dulu masih banyak jumlahnya, sekarang mulai berkurang karena ditebang," katanya.

Terkait masalah itu, kata dia, pihaknya akan memrogramkan penanaman pohon asam. "Kami juga mengimbau masyarakat mulai saat ini menanam pohon asam," katanya.

Pohon asam memiliki manfaat yang cukup banyak bagi masyarakat, mulai dari daun, buah dan batangnya bernilai tinggi. "Daun dan buahnya bisa digunakan untuk penyedap masakan, kayunya untuk bahan bakar dan bangunan," katanya.

Ia mengingatkan yang terpenting dari manfaat pohon asam tersebut adalah mengantisipasi terjadinya pemanasan global. "Pohon asam juga menyimpan air bawah tanah yang cukup banyak dan tahan lama," katanya.

Pohon asam termasuk tumbuhan tropis yang tahan panas, namun tidak termasuk tanaman yang pertumbuhannya cepat seperti pohon tropis lainnya.

"Pohon asam yang mencapai diameter satu meter perlu waktu puluhan tahun," katanya. (ANT-229/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010