Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi, telah melatih sekitar 300 warga di Jawa Timur, yang menjadi peserta pelatihan dari Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.

"Pelatihan daring ini telah disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi perikanan yang terdapat di wilayah kerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi, salah satunya di wilayah Provinsi Jawa Timur yang mempunyai potensi hasil ikan laut yang berlimpah," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan, pelatihan pada pekan terakhir Mei 2021 ini menggunakan metode blended online.

Menurut dia, perlu dilakukan terobosan-terobosan pengembangan diversifikasi olahan ikan yang dapat meningkatkan daya jual dan menarik minat masyarakat mengonsumsi ikan.

Baca juga: KKP dorong pelaku usaha olahan ikan lakukan inovasi

"Diversifikasi olahan ikan berperan dalam menyimpan ikan lebih lama dibanding dalam kondisi asli, memiliki cita rasa yang berbeda dan dapat dikreasikan, dan tentunya memberi nilai tambah yang lebih tinggi di pasar. Dengan sedikit saja menyiasati hasil perikanan masing-masing, misalnya dibungkus dengan menarik perhatian, bapak/ibu sekalian dapat menambah keuntungan dibandingkan dengan dijual dalam keadaan segar, yang seringkali merugi karena tidak tahan lama," jelasnya.

Sjarief mengutarakan harapannya agar keterampilan dan keahlian yang didapat peserta selama pelatihan dapat menumbuhkan minat masyarakat membuka usaha olahan produk perikanan, sehingga muncul wirausaha-wirausaha baru melalui e-commerce di bidang perikanan dan kelautan.

Ke depan, lanjutnya, KKP akan terus memberikan pemenuhan kompetensi yang dapat memberikan daya dukung yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, pengolah dan pembudidaya perikanan, terutama dalam mengakomodir potensi kelautan dan perikanan di daerah.

Baca juga: Ini dia saran Gubernur Jatim agar semakin banyak warga yang makan ikan

Ia mengingatkan Indonesia termasuk dalam jajaran negara pengekspor produk perikanan terbesar di dunia, dengan total ekspor produk perikanan tahun 2020 mencapai 5,2 miliar dolar AS, di mana 4,84 miliar dolar di antaranya berasal dari ikan konsumsi.

Selain itu, ujar dia, pada periode Januari-Maret 2021, nilai ekspor produk perikanan mencapai 1,27 miliar dolar AS, dengan negara tujuan ekspor utama RI adalah Amerika Serikat, China, ASEAN, Uni Eropa, dan negara-negara yang terletak di kawasan Timur Tengah.

Berdasarkan data tahun 2020, sebanyak 2.191 Unit Pengolahan Ikan (UPI) juga telah menembus ekspor ke 157 negara mitra dengan komoditas ekspor utamanya meliputi udang, tuna-cakalang-tongkol, cumi, kepiting-rajungan, rumput laut, dan ikan layur.

Baca juga: Presiden cicipi olahan ikan di halaman Istana

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021