Padang (ANTARA News) - Sekitar 200 jamaah Tarekat Naqshabandiyah Surau Baitul Makmur, Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat, sudah menggelar Shalat Idul Fitri 1431 Hijriah, Rabu.

Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Surau Baitul Makmur yang berlokasi 15 km dari Kota Padang itu dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan berlangsung dengan khidmat dan khusyuk.

Shalat Idul Fitri yang dipimpin imam Edizon Revindo itu dilanjutkan dengan Khutbah Idul Fitri dalam Bahasa Arab yang disampaikan mursyid (pimpinan) Jamaah Tarekat Naqshabandiyah Surau Baitul Makmur, Syafri Malin Mudo.

"Mengacu pada perhitungan metode Hisab Munjid yang kami gunakan dalam menentukan awal bulan 1 Syawal 1431 Hijriah, hasilnya awal Syawal jatuh pada Rabu (8/9)," kata Syafri Malin Mudo setelah pelaksanaan Shalat Idul Fitri usai.

Menurut dia, metode Hisab Munjid yang digunakan oleh Jamaah Tarekat Naqshabandiyah untuk menentukan awal bulan itu langsung berasal dari Mekkah yang dikarang ulama besar di zaman Rasulullah.

"Sekarang, semua pengikut Tarekat Naqshabandiyah di Sumatera Barat yang berjumlah 8.000 orang telah berlebaran," katanya.

Walaupun berbeda pelaksanaan Idul Fitri dengan pemerintah dan ormas Islam lainnya, ia mengaku hal itu tidak ada persoalan.

"Pemerintah memiliki dasar dalam penetapan Idul Fitri dan kami juga punya dasar sendiri yang mengacu pada Al Quran dan Hadits," katanya.

Bahkan, katanya, tanggal 2 September 2010, ia dipanggil Kementerian Agama di Jakarta untuk membahas perbedaan Idul Fitri bersama ormas-ormas Islam se-Indonesia.

"Semua pihak yang menghadiri pertemuan tersebut bisa memahami kenapa kami melaksanakan Idul Fitri lebih awal," katanya.

Di Padang terdapat beberapa masjid/mushalla yang menjadi pusat peribadatan Jamaah Tarekat Naqshabandiyah, sedangkan di Pasar Baru, Kecamatan Pauh terdapat dua surau.

"Yang terbanyak berada di Kecamatan Lubuk Kilangan sekitar tiga surau," katanya.

(ANT-207/E011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010