Jakarta (ANTARA) - Perusahaan berbasis teknologi-aplikasi, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (Kioson) melalui platform GudangPintar.id meresmikan pusat penyimpanan sementara (fulfillment centre) di Yogyakarta, Kabupaten Bantul.

Fulfillment centre itu dibangun guna mengakomodir kebutuhan transaksi e-commerce yang semakin naik, dan diharapkan bisa melayani 200.000 warung kelontong. Kioson juga meyakini GudangPintar.id dapat memberikan akses yang lebih ringkas kepada penjual daring dan konsumen.

"GudangPintar.id merupakan inisiasi perusahaan untuk memenuhi celah siklus dari belanja daring yakni logistik, peran dan pengemasan. Pembangunan fulfillment centre di wilayah Yogyakarta kabupaten Bantul merupakan fullfilment pertama untuk GudangPintar.id yang akan tersebar di seluruh Indonesia," kata Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, Reginald Trisna dalam siaran pers, Rabu.

Baca juga: Lokapasar terus edukasi pengguna tentang metode bayar di tempat

Pemilihan Yogyakarta sebagai fulfilment center pertama bukan tanpa alasan, berdasarkan riset yang dirilis databoks, kota Gudeg merupakan wilayah di Indonesia yang memiliki pelaku e-commerce terbesar di Indonesia dengan persentase 27 persen.

“Yogyakarta kami yakini masyarakatnya memiliki literasi yang cukup baik tentang e-commerce, belanja daring dan transaksi non tunai. Menurut informasi yang kami terima dari beberapa media, pemerintah daerah dan regulator keuangan ingin mendorong masyarakat Yogyakarta untuk secara aktif menghadapi transisi dari offline ke online," lanjut Reginald.

Rencananya Kioson akan membangun sebanyak 100 Fulfillment Centre yang akan mengakomodir 200.000 pelaku UMKM yang spesifik warung kelontong di Yogyakarta, Solo, Semarang dan sekitarnya.

Satu lokasi fulfillment centre GudangPintar.id dengan luas bangunan 350m2 dan luas tanah hingga 1.500 m2 akan menjangkau 1.000 Warung Kelontong yang akan menjadi layer terakhir dari GudangPintar.id.

“Fungsi dari GudangPintar.id antara lain adalah penyimpanan (storage), pengemasan (packing) dan pengiriman (transportasi) yang akan dikelola oleh sistem manajemen yang dikembangkan oleh Kioson, sehingga penjual daring dapat mengelola stok dan pengiriman produk menjadi lebih mudah,” kata Direktur Kioson Ornela Bartin.

Setelah Yogyakarta, Kioson fokus di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Saat ini Kioson sudah menandatangani MOU untuk 100 gudang di Jawa Tengah. Adapun total pembangunan sudah mencapai 5 gudang, dan sebanyak 100 gudang akan selesai pada Agustus 2021.

“Target kami setelah membangun 100 fulfillment centre, kami dapat memfasilitasi 200.000 warung kelontong. Proyek ini diharapkan akan menjadi proses dan evaluasi untuk pengembangan GudangPintar.id di wilayah lain yang mana saat ini Kioson memiliki mitra warung kelontong sebanyak 2.000.000 dari seluruh Indonesia," ujar Ornela Bartin.

Baca juga: Pandemi, manfaatkan momentum lesatnya layanan digital oleh Generasi Z

Baca juga: Aksesoris kulit premium buatan pengrajin Bali dikirim hingga ke Eropa

Baca juga: Pandemi, langkah inovasi digitalisasi adalah kewajiban bagi UMKM

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021