Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut celah teknologi yang dirasakan masyarakat di pedalaman Indonesia sama halnya merasakan celah ilmu pengetahuan.

"Alangkah tidak fair (adil) kalo kita bisa dapatkan informasi dengan mudah, tetapi saudara kita nun jauh di sana tidak hanya merasakan gap teknologi, tapi juga ilmu pengetahuan," ujar Risma di Jakarta, Rabu.

Risma mengatakan Kemensos tidak hanya menangani masalah disabilitas, namun memberdayakan komunitas desa adat terpencil dan membantu masalah mereka.

Baca juga: Mensos butuhkan inovasi perempuan kurangi celah teknologi disabilitas

Salah satu yang paling diingat Risma saat dia mengunjungi Komunitas Adat Terpencil Suku Anak Dalam di Jambi. Hidup suku adat yang nomaden menjadi ide yang awalnya akan memberikan bantuan rumah. "Tapi, ternyata yang mereka inginkan bagaimana pendidikan anak, yang kedua kesehatan," ujar Risma.

Celah teknologi membuat Suku Anak Dalam tak mampu mengakses kebutuhan tersebut. Kemensos kemudian mengupayakan akses listrik dengan genset yang tidak memerlukan bahan bakar minyak agar kebutuhan mereka terpenuhi.

"Saya percaya transformasi budaya akan terjadi secara pelan-pelan," kata Risma.

Hingga saat ini Risma mengaku masih butuh waktu lama untuk berkomunikasi langsung dengan tokoh agama maupun tokoh adat di pedalaman akibat kendala akses listrik, internet, dan belum terbentuknya budaya digital.

Oleh karena itu, Risma berharap hambatan seperti ini bisa dipatahkan dengan inovasi teknologi yang melibatkan perempuan di dalamnya.

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pihaknya membutuhkan inovasi dari perempuan untuk mengurangi celah atau gap teknologi bagi para disabilitas.

Dalam peluncuran ajang SheHacks 2021 oleh Indosat Oreedoo, Risma berharap perempuan dapat mewujudkan transformasi digital untuk pembelajaran kaum disabilitas.

SheHacks adalah program untuk perempuan di Indonesia yang diinisiasi oleh Indosat Ooredoo untuk berkolaborasi dan menginspirasi Perempuan Indonesia dengan menciptakan program inovasi dengan tema “Reducing gender gap in women’s economic, education, and health using technology”.

Baca juga: Akademisi : sistem keamanan internet ada celah kelemahannya

Baca juga: Risma minta Kemensos prioritaskan layanan pada gelandangan hingga ODGJ


Melalui program CSR ini, Indosat Ooredoo akan memberdayakan perempuan Indonesia dengan program pendampingan untuk memecahkan masalah mereka menjadi solusi yang layak.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021