Kita tidak akan kekurangan beras.
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Charles Meikyansah menyebutkan ketersediaan beras nasional hingga akhir 2021 dalam kondisi aman, bahkan mengalami surplus.

"Dengan kondisi ini masyarakat diimbau tidak khawatir, apalagi panik meski pandemi COVID-19 masih melanda dan diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat," kata Charles di Jakarta, Rabu.

Charles optimistis terhadap kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) yang bekerja keras terhadap ketersediaan beras di tengah pandemi COVID-19.

"Kita tidak akan kekurangan beras," kata anggota Komisi IV DPR RI ini dalam keterangan tertulisnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Ditjen Tanaman Pangan, neraca Musim Tanam (MT) II 2021 menunjukkan surplus beras nasional di awal Juli sebesar 10,29 juta ton.

"Dengan produksi beras hingga akhir Desember yang ditargetkan mencapai 14,25 juta ton dan konsumsi rakyat Indonesia sebesar 14,91 juta ton, ketersedian beras nasional hingga akhir Desember 2021 kembali mengalami surplus, yakni sebesar 9,63 juta ton," kata Kapoksi Komisi IV Fraksi Partai NasDem ini.

Dengan kondisi ketersediaan beras nasional seperti itu, kata Charles, tentu harga beras di pasaran juga relatif stabil.

"Tak ada yang perlu dikhawatirkan, apalagi sampai panik pada masa pandemi COVID-19 dan PPKM ini. Ketersediaan beras dalam kondisi aman dan harga pun cenderung stabil," kata Charles.

Wakil rakyat dari Dapil Jawa Timur IV ini mengapresiasi kinerja Kementan, termasuk Bulog pada masa pandemi COVID-19, yang terus memantau distribusi dan harga beras secara nasional di pasaran.

"Berkat jaringan distribusi yang sudah terbangun baik, harga beras tidak mengalami gejolak yang berarti," kata Charles yang juga Ketua bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem itu.

Baca juga: PPKM Darurat, stok beras di Pasar Induk Cipinang aman

Baca juga: Bulog jamin stok beras aman selama PPKM darurat

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021